Setiap founder ingin startupnya terus bertahan. Namun, pendiri super apps Gojek, Nadiem Makarim pernah mengatakan bahwa lebih dari 90% startup gagal.
Untuk membantu startup terus bertahan dan berkembang, The Greater Hub bekerja sama dengan prodi sarjana kewirausahaan dalam mengundang Chief Operating Officer (COO) Agate, Shieny Aprilia, untuk berbagi pengalamannya tentang bagaimana menjadikan Agate sebagai bisnis yang berkelanjutan.
“Tujuan kami tetap sama yaitu menciptakan bisnis yang berkelanjutan meskipun pendirinya sudah tidak ada lagi,” ujar Shieny Aprilia, melalui webinar bertajuk “ How to grow your startup into a sustainable business,” Jumat (9/4/2021).
Agate adalah perusahaan pengembang video game sukses yang berbasis di Bandung. Shieny menyebutkan bahwa Agate didirikan karena passion dari para pendirinya yang hobi bermain game. Ia mengatakan, pada 3 tahun pertama didirikan, Agate mengalami banyak sekali kegagalan seperti tidak ada orang atau perusahaan yang membeli game yang dibuat. “Dari proyek game kami, tidak ada yang mau membeli,” ujar Shieny.
Bangkit dari masa-masa sulit tersebut, Agate mencoba model bisnis-ke-bisnis dimana Agate membuat game untuk perusahaan. Dari sini, Agate mulai mendapatkan penghasilan.
Shieny melanjutkan, game-game yang dibuat oleh Agate mulai diminati oleh pelanggan dan game tersebut sudah dapat dimonetisasi, didirikan pada tahun 2009, game pertama yang sukses dari Agate adalah pada tahun 2012. Shieny mengatakan “Setelah 3 tahun beroperasi, ada game yang telah sukses, disukai oleh pelanggan sehingga game tersebut dapat dimonetisasi. 4 tahun setelah itu, kami telah memulai kemitraan dan memperoleh investasi. ”
Untuk menjadi bisnis yang berkelanjutan, Shieny mengungkapkan pentingnya budaya perusahaan (company culture). “Saat membangun perusahaan, kami sangat sadar akan culture. Ini karena kita berada di industri kreatif dimana people dan culture sangat penting, ”kata Shieny yang juga merupakan alumni ITB ini.
Selain itu, sebagai sebuah startup, Shieny menekankan pentingnya ketekunan. “Untuk sebuah startup, kita bermain untuk menang bukan hanya sekedar bermain untuk bermain,”ucapnya
Hingga tahun 2019, Agate telah meluncurkan lebih dari 250 game. Game tersebut tidak hanya di pasar Indonesia tetapi juga merambah pasar dunia. Selain itu, game berjudul Valthirian Arc berhasil meraih posisi kedua dalam kategori “ “Best New Game Steam” (PC) di kawasan Inggris kurang dari 24 jam setelah rilis.