Dalam mengoptimalisasi pelayanan sanitasi jalan tol, PT Jawara Bersih Nusantara (Jamban) bersama PT Jasamarga Related Business (JMRB) dengan meresmikan tempat mandi berbasis teknologi “Travoy Rilex” di rest area KM 88 B Ruas Cipularang.
“Secara sistem, ketika memasuki shower area, kita bisa menggunakan aplikasi Jamban. Ini agar bangunan yang sudah dibangun lebih awet dan semua orang merasa memiliki bangunan ini karena lebih nyaman,” Ucap Rudy Wahyu Perdana, CEO Jamban dalam peresmian Travoy Rileks, Jumat (09/04/2021).
Dengan kehadiran Travoy Rilex ini, tempat mandi di area tol Cipularang terintegrasi dengan platform aplikasi yang dikembangkan oleh Jamban. “ Kehadiran jamban tidak sekedar memberikan fasilitas sanitasi yang bersih dan nyaman tetapi juga penerapan cashless payment dan touchless pada pintu masuk Travoy Rilex,” ucap Rudy.
Selain kerjasama dengan Jasa Marga, Joobu Wahyudi (COO Jamban) mengungkapkan bahwa Jamban juga bekerjasama dengan Pertamina untuk mengelola toilet di sebagian SPBU di Indonesia, kerjasama dengan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) untuk optimalisasi venue-venue olahraga seperti di Jakabaring, serta bekerjasama dengan pemerintahan jawa Barat untuk optimalisasi sanitasi di tempat pariwisata di Jawa Barat.
Jamban adalah sebuah startup mahasiswa BLEMBA 25 SBM-ITB yang didirikan oleh Joobu Wahyudi, Rudy Wahyu Perdana, Jenjang Utomo. Jamban merupakan perusahaan sanitasi yang berfokus pada penyediaan toilet umum yang bersih aman dan sehat dengan memanfaatkan aplikasi mobile sehingga mudah digunakan.
Sebelumnya, Jamban merupakan tenant dari lembaga inkubator bisnis SBM ITB, The Greater Hub. Joobu mengungkapkan, banyak sekali manfaat yang mereka terima ketika mengikuti program ini. “ Banyak sekali manfaat ketika mengikuti The Greater Hub, kita bisa networking ke venture capital, dosen, serta juga mendapat inputan terhadap bisnis plan Jamban sehingga lebih matang lagi. Kemudian dengan mengikuti The Greater Hub kita juga menambah ilmu,” ucap Chief Operating officer dari jamban, Joobu wahyudi.
Dalam mengatasi masalah sanitasi di Indonesia, Joobu menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan. Menurut Joobu, di Indonesia terdapat 4 juta titik toilet, dengan jumlah toilet sebanyak itu, Jamban tidak bisa bekerja sendirian serta diperlukan kolaborasi untuk optimalisasi toilet di Indonesia.
Joobu menambahkan, untuk kedepannya ia berharap Jamban menjadi startup yang berkelanjutan di segala situasi serta bisa berekspansi ke pasar internasional.