Digitalisasi menjadi kunci bisnis berkelanjutan saat pandemi Covid-19. Meningkatkan kemampuan produk dan menciptakan sebuah inovasi juga menjadi cara agar bisnis bisa berkelanjutan.
Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Wawan Dhewanto mengemukakan hal itu dalam “6th International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2021”, Kamis (12/8/2021). Terdapat solusi lainya, lanjut Wawan, yakni menerapkan “rural entrepreneurship”. “Rural entrepreneurship tidak hanya berfokus pada pengembangan pasar, tetapi berfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat desa dengan memanfaatkan potensi bisnis dan peluang yang terdapat di dalam desa.
Terdapat tiga aspek utama dalam “rural entrepreneurship”, yaitu economy sustainability dengan mengupayakan pertumbuhan ekonomi desa, peningkatan lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan desa dan masyarakat. Aspek lainnya, social sustainability dengan mengoptimalkan potensi desa, meningkatkan usaha komunitas untuk memanfaatkan potensi desa dan adanya pemberdayaan masyarakat. Terakhir, market sustainability dengan menciptakan peluang pasar dan koneksi bisnis.
Solusi-solusi itu dapat mengatasi masalah bisnis dan kewirausahaan selama pandemi Covid-19, seperti kurangnya alur kas operasional, menurunnya permintaan barang dan jasa, beberapa bisnis tutup, adanya pengurangan bertemu dengan klien baru dan beberapa perubahan strategi bisnis yang signifikan.
Perwakilan dari Telkom Indonesia Fajrin Rasyid B.Eng menambahkan, salah satu bentuk perwujudan bisnis yang berkelanjutan adalah impact investment. Impact investment tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi berfokus pada penciptaan nilai positif untuk masyarakat dan lingkungan yang sejalan dengan poin-poin SDGs.
“Telkom Indonesia sudah menerapkan sistem berkelanjutan khususnya impact investment di dalam proses bisnisnya terlihat dari mission statement yang sejalan dengan poin-poin SDGs khususnya pada 4 area utama yaitu MSME, pendidikan, pertanian dan kesehatan,” ucap Fajrin.
Bisnis yang berkelanjutan identik dengan tiga hal yaitu growth, return on capital dan risk management. Perusahaan yang berfokus pada bisnis berkelanjutan akan selalu mengevaluasi setiap portofolio bisnis untuk menentukan dampak potensial dari sebuah tren.*