Jurnalistik tidak hanya diperlukan oleh perusahaan media. Semakin berkembangkanya teknologi informasi dan komunikasi menuntut semua instansi dan perusahaan untuk bisa menyebarluaskan informasi melalui konten yang dibuat sendiri.

“Sekarang trendnya di perusahaan adalah every company is media company. Walaupun mereka bukan perusahaan media, tetapi memproduksi konten selayaknya media,” ucap N. Nurlaela Arief, Dosen dan Direktur Komunikasi dan Hubungan Alumni SBM ITB, dalam pembukaan workshop menulis berita dan public speaking sekaligus penyambutan student reporter dan student announcer 2021 melalui zoom meeting.

Lala menjelaskan, SBM ITB ikut turut serta mempersiapkan mahasiswa dalam bidang jurnalistik melalui program student reporter dan student announcers. Dengan program ini, mahasiswa akan dilatih untuk mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dunia jurnalistik sehingga skill tersebut nantinya berguna bagi mereka saat nanti terjun ke perusahaan atau menjadi pengusaha.

Untuk program student reporter, mahasiswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembuatan berita yang kemudian diterbitkan di laman sosial media SBM ITB, seperti website. Berita yang diliput terkait para mahasiswa terkait dengan aktivitas kampus, seperti webinar yang diadakan oleh SBM ITB, prestasi mahasiswa dan dosen serta hasil penelitian dosen.

Selanjutnya, dalam menghasilkan liputan berupa video, SBM ITB juga menyediakan program student announcer untuk mahasiswa yang tertarik sebagai penyiar di kanal podcast SBM ITB.

“Dengan bergabung sebagai student reporter, pengalaman mahasiswa akan terasah sehingga ketika masuk ke perusahaan atau menjadi entrepreneur, skill ini akan sangat bermanfaat,” tegas Ibu Lala. Ia juga berpesan, para mahasiswa yang mengikuti workshop untuk mengoptimalkan pertemuan tersebut dengan sebaik mungkin.

Workshop yang digelar dalam 2 sesi tersebut, hanya diikuti oleh mahasiswa yang telah terpilih menjadi student reporter dan student announcers. Workshop turut dihadiri oleh dua pembicara yaitu, Rani Ummi Fadhilla, Jurnalis dari media Pikiran Rakyat dan Riko Anggoro, News Executive Producer & Anchor Kompas TV.

Pada sesi pertama, Rani Ummi Fadila menjelaskan kepada mahasiswa terkait jenis berita dan strategi membuat berita yang disukai oleh pembaca. Sementara, Riko Anggoro menjelaskan terkait publik speaking serta membagikan pengalamannya sebagai  penyiar di Kompas TV. Workshop tersebut diikuti oleh 12 student reporters dan student announcer yang sangat antusias dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan kepada Riko terkait tips dalam publik speaking.

Kontributor: Deo Fernando, Kewirausahaan 2021