Covid-19 mengharuskan masyarakat yang sebelumnya bekerja di kantor untuk bekerja di rumah. Akibatnya, banyak orang saat ini menggunakan platform digital untuk tetap terhubung, berkolaborasi, dan bertemu satu sama lain. Namun, seringkali banyak orang masih kesulitan dalam menyampaikan pesan yang tepat kepada internal perusahaan atau pelanggan ketika berkomunikasi melalui media seperti email, chatting, dan platform kolaborasi lainnya.
Dinoy Alamsyah, Senior Media Manajer dari Unilever menjelaskan tiga pilar yang perlu kita perhatikan dalam menyampaikan sebuah pesan yang baik. “Ada tiga pilar atau pondasi dalam menstruktur pesan Anda agar dapat memberikan dampak yang tepat, yaitu audiens first, purposeful, dan clear & concise,” ucap Dinoy melalui kuliah tamu di kelas komunikasi bisnis dan negosiasi, Selasa (14/9/2021).
Dinoy mengungkapkan, ketiga pilar ini sangat penting dalam perspektif bisnis dan konsumen. “Tanpa mengetahui dan memahami ketiga pilar tersebut, apapun yang kita sampaikan mungkin tidak akan menjangkau mereka atau audiens,” tegas Dinoy.
Pilar pertama adalah audiens first. Dino menyebutkan bahwa, kita harus memahami audiensnya terlebih dahulu dan apa yang ingin disampaikan kepada mereka. Jadi, sangat penting untuk mengetahui kepada siapa kita ingin menyampaikan pesan, apakah itu kepada rekan internal, supplier bisnis, atau pelanggan. “Kepada siapa Anda berbicara akan menentukan apa yang Anda bicarakan,” imbuh Dinoy.
Setelah memahami audiens, pilar kedua adalah menyampaikan pesan yang memiliki tujuan atau purposeful. Dinoy mengungkapkan, memiliki pesan yang memiliki tujuan sangat penting karena dengan begitu kita dapat mengetahui data apa yang dibutuhkan dalam pesan tersebut dan apa yang tidak diperlukan.
“Pesan yang terarah, memiliki objektif, dan mengetahui apa yang diinginkan audiens, adalah hal yang sangat penting,” ucap Dinoy.
Dinoy melanjutkan, setelah mengetahui audiens dan mengetahui apa yang akan kita sampaikan kepada mereka, poin atau pilar penting yang ketiga adalah menyampaikan pesan yang jelas dan ringkas. Dalam bidang akademik, seringkali kita diharuskan untuk menulis dengan standar panjang minimal tertentu seperti menulis minimal 600 kata. Namun, di tempat kerja, Dinoy mengatakan bahwa kita harus menulis pesan setajam dan sesingkat mungkin. “Pesan yang jelas dan ringkas akan menjadi penting,” ujar Dinoy.