SBM ITB Kampus Jakarta mengundang Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury untuk memberi kuliah umum yang bertemakan “Leadership hallenges in Indonesia : Journey in Private, State – Owned, and Government Institution” yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan alumni SBM ITB.

Diadakan secara daring, kuliah umum dibuka oleh Direktur SBM ITB  Kampus Jakarta, Yudo Anggoro.  “Kami disini ingin berdiskusi terkait pengalaman leadership dari bapak yang sebelumnya juga mahasiswa MBA, Projek leader di BCG, dan wakil menteri BUMN yang membidangi bidang energi, infrastruktur, healthcare, plantation and forestry, manufacturing, dan defence.” ucap Yudo pada Kamis (2/12/2021).

Selanjutnya, dalam pemaparannya, Pahala menjelaskan terkait kerja dan prioritas di kementerian BUMN. Ada 5 prioritas yang disampaikan oleh presiden kepada kementerian BUMN di tahun 2019 – 2024.

Prioritas yang pertama adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) menuju era teknologi dan informasi. Pahala menjelaskan, BUMN didorong untuk bisa menjadi contoh dalam melakukan pengembangan SDM menuju era teknologi informasi. Hal ini dikarenakan Kementerian BUMN merupakan salah satu sumber SDM pemimpin Indonesia di masa depan

“Banyak alumni BUMN yang menempati posisi-posisi strategis, tetapi tentunya dengan disrupsi teknologi BUMN perlu mempersiapkan diri dan wajib menjadi pemain karena BUMN tugasnya sebagai agent of development,” ungkap Pahala yang sebelumnya merupakan CEO dan direktur dari Bank Tabungan Negara.

Sebagai agen pembangunan, Pahala juga menekankan pentingnya pengembangan SDM di BUMN. “Harus ada talent development succession dan learning development, ini diharapkan di semua BUMN bisa diterapkan. Itu sebabnya kami mengeluarkan surat keputusan dari menteri dimana setiap holding company BUMN harus memiliki talent and succession management,” tutur Pahala.

Prioritas BUMN selanjutnya adalah melakukan reformasi dalam birokrasi. Pahala menekankan untuk BUMN lebih bisa melakukan penyederhanaan dari regulasi, birokrasi dan proses bisnis yang ada selama ini.

“Banyak sekali masyarakat yang menyampaikan BUMN itu lambat dan birokratis. Tugas kita disini adalah bagaimana bisa dari sisi bisnis proses bisa melakukan penyederhanaan dan dari manusianya bisa melakukan reformasi,” ungkapnya.

Menurut Pahala, adanya reformasi tersebut menajdi langkah bagi Indonesia dalam melakukan transformasi ekonomi. “Jangan sampai Indonesia serta BUMN tertinggal dari berbagai perkembangan yang terjadi,” tegasnya.

Selain itu, Pahala juga menjelaskan terkait prioritas dari Kementerian BUMN untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dan menyederhanakan regulasi sebagai amanah dari president Joko Widodo.

Kontributor: Deo Fernando, Kewirausahaan 2021