SBM ITB dalam mata kuliah Micro and Small Business menghadirkan Akhsan Hakim sebagai CEO dan Founder dari CV Sankimo Okta Violet (CVSOV), sebuah bisnis perbekalan kesehatan rumah tangga. Dia juga merupakan Direktur Utama PT Cinta Usaha Antar Niaga (CUAN) dalam bisnis ritel, supplier, food & beverage, ekspor dan impor serta memiliki 16 KBLI mencakup perdagangan, industri, dan jasa. Akhsan menceritakan pengalamannya membangun sebuah bisnis dan bertahan di era pandemi Covid-19.

Dengan presentasinya yang berjudul “Bertahan dan Berkembang di Masa Pandemi”, Akhsan mengawali presentasinya dengan cerita awal perjalanan karirnya yang bermula dengan menekuni dua peran sebagai karyawan dan founder dari Sankimo, produk perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) pada tahun 2012. Akhsan mendirikan bisnisnya dari keresahan masyarakat yang sering dianggap sepele namun penting, tidak dapat menahan proses buang air kecil dalam kondisi darurat. Dimulai dari proses inovasi yang sederhana dengan kertas, Akhsan terus mengembangkan produknya hingga kini mendapatkan berbagai rekognisi dan penghargaan di kancah nasional dan internasional.

Melewati masa pandemi yang memberikan dampak dalam penurunan aktivitas jual-beli, kesulitan mendapatkan bahan baku, terhambatnya distribusi, pengurangan tenaga kerja dan PHK, hingga kematian, Akhsan mengalami sebuah peralihan mindset. “Dulu sebelum pandemi, kami berpikir bahwa digitalisasi adalah pelengkap bisnis, tapi kini menjadi fokus utama sebelum menjalankan bisnis,” ujarnya.

Akhsan mengaku, pandemi ini juga memberikan dampak untuk mengembangkan bisnisnya ke sektor lainnya di bidang kesehatan PT. Cinta Usaha Antar Niaga (CUAN) dengan 16 KBLI. Selain itu, pandemi ini berhasil membuat Sankimo menambah kreatifitas bisnisnya dalam melihat kekurangan produk dengan lebih detail dan mempelajari bisnis kompetitor, memperbaiki dokumen manajemen, dan digitalisasi bisnis.

Tentunya, keberhasilan Sankimo melewati era awal pandemi memerlukan berbagai strategi untuk bertahan. Menutup presentasinya, Akhsan menceritakan strategi-strategi yang dilakukannya untuk bertahan dan bahkan berkembang, diantaranya doa, efisiensi sumber daya manusia, dan penurunan anggaran marketing.

Selain itu, menulis ulang aturan main dalam bisnis dengan membuat berbagai jenis produk (renceng, box, dan karton), mengeliminasi ongkos kirim, dan mempermudah syarat distributor, membuat kegiatan bisnis baru (PT. CUAN), bergabung dengan berbagai komunitas, digitalisasi bisnis, dan mengalihkan modal. “Apabila kamu menekuni suatu bidang (bisnis), jadilah orang yang konsisten, itu adalah kunci keberhasilan yang sebenarnya,” ujar Akhsan mengutip Kang Jack sebagai penutup presentasinya.

Kontributor: Tjia Alphani, Kewirausahaan 2022