Ada empat tahapan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam membuat sebuah strategi pemasaran agar konsumen membeli produk dan loyal kepada perusahaan. Keempat tahap tersebut yakni awarenessengagementconsideration, dan action.

Hal itu dipaparkan Abi Akhmaddireja S.Si. M.Eng. sebagai Digital Marketing Specialist PT Telekomunikasi Selular saat menjadi dosen tamu dalam kelas Brand Development and Management. Dengan presentasinya yang berjudul “Digital Marketing, Trend of Future”, Abi memulai presentasinya dengan memaparkan potensi Indonesia dalam dunia digital.

Berdasarkan We Are Social dan Hootsuite, Indonesia memiliki lebih dari 50% pengguna sosial media dan internet yang terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu, berdasarkan aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam mencari atau membeli di e-commerce, tampak peluang yang sangat besar dalam melakukan pemasaran secara digital.

Di dunia digital marketing, ada beberapa kanal yang bisa dieksplorasi oleh Digital Marketing Specialist, diantaranya social media, SEO, dan paid ads. Kanal-kanal ini dapat dikuasai untuk memberikan keuntungan maksimum bagi perusahaan dengan mengkoordinasi tim dan pasar untuk penampilan maksimal, analisis pasar untuk memberikan penawaran yang tidak dapat ditolak, dan penyaluran marketing flow untuk mendapatkan keuntungan maksimum.

Abi memaparkan, hal dasar yang perlu diteliti oleh Digital Marketing Specialist sebelum memulai sebuah campaign adalah membuat pesona. Untuk menjelaskan hal ini lebih dekat, Abi memberikan praktik langsung kepada mahasiswa SBM ITB untuk mengenal lebih jauh mengenai persona.

Dalam aktivitas pertama, Abi memberikan deskripsi persona yang kemudian mahasiswa harus memberikan produk yang tepat untuk diiklankan pada Abi. Dalam aktivitas kedua, Abi meminta mahasiswa untuk menuliskan persona yang spesifik untuk setiap fitur yang dimiliki oleh sebuah produk yang dipasarkan. Terakhir, Abi meminta mahasiswa untuk membuat persona untuk sebuah produk dengan deskripsi demografi, geografi, dan psikografi.

 

Kontributor: Tjia Alphani, Kewirausahaan 2022