Mahasiswa Program Studi Manajemen, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB mempresentasikan hasil penelitian mereka untuk menemukan strategi branding bagi perusahaan dalam mata kuliah MB4048 Emotional Branding yang dipimpin oleh dosen Drs. Herry Hudrasyah, M.A.
Presentasi yang diikuti oleh 6 tim mahasiswa ini adalah sebagai bentuk ujian akhir semester dengan memaparkan hasil penelitian serta ide branding terhadap perusahaan yang dianalisis. Dilaksanakan secara hybrid (daring and luring), hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan dalam melakukan branding terhadap bisnis mereka.
Tonton Taufik Rachman yang merupakan seorang praktisi dalam hal marketing, serta Lik Gayantini Ari, yang merupakan dosen MBA ITB, menjadi juri serta memberi masukan terhadap ide dan hasil penelitian mahasiswa tersebut. Tonton dan Lik Gayantini sangat mengapresiasi ide serta hasil dari penelitian mahasiswa karena mampu menghasilkan ide bagi perusahaan untuk bisa branding serta beradaptasi saat pandemi.
Selain itu, Lik Gayantini sangat mengapresiasi antusiasme mahasiswa karena bisa menghasilkan penelitian, meskipun dilakukan dalam situasi pandemi. “Bangga dimana mahasiswa dapat melakukan riset disaat pandemi berlangsung,” ungkap Lik Gayantini Ari atau biasa disebut Ibu Lik kepada mahasiswa yang melakukan presentasi pada Rabu (15/12/2021).
Pada presentasi tersebut, mahasiswa memaparkan beragam ide serta masukan yang mereka dapatkan dalam melakukan penelitian. Terdapat beberapa industri yang dianalisis oleh mahasiswa mulai dari brand perusahaan dari industri fashion, film, hingga hospitality. Salah satu brand yang dianalisis adalah Zara, sebuah brand fashion asal Spanyol yang terkenal di seluruh dunia.
Dalam mata kuliah Emotional Branding ini, mahasiswa diberi tantangan untuk melakukan branding terhadap terhadap brand tertentu untuk meningkatkan keunggulan perusahaan. Contohnya pada brand Zara, mahasiswa mencoba untuk melakukan branding dengan mengusulkan menerapkan konsep sustainability dalam model bisnis fashionnya di mana selama ini Zara terkenal akan konsep fast fashion yang dinilai kurang ramah lingkungan.
Selain itu, dalam mata kuliah ini, mahasiswa juga diajarkan tentang bagaimana memberi efek emosi terhadap suatu brand. Contohnya dengan pendekatan sensory branding seperti bau, suara, sentuhan, dan tanda dalam brand.