Kemunculan perdagangan elektronik (e-commerce) yang mengakibatkan transformasi drastis bagi aktivitas jual-beli di Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19, menginspirasi kandidat Doktor dari SBM ITB, Anna Amalyah Agus, mengangkat kejadian ini sebagai tema penelitian disertasinya yang disidangkan dalam Sidang Promosi Doktoral Tertutup, Senin (17/1/2022).
Dengan judul “E-commerce Platform Ecosystem with Strategic Management Point of View: Case Study of e-commerce in Indonesia”, disertasi promovendus menelaah dinamika interaksi antara platform e-commerce, pengusaha retail, dan konsumen terutama dalam konteks kemampuan rantai pasok dan pemasaran digital. Penelitian ini juga memeriksa bagaimana kemampuan rantai pasok, strategi promosi digital, dan pengalaman konsumen (peringkat ulasan) mempengaruhi kinerja relatif platform e-commerce, serta memeriksa bagaimana penetapan harga musiman dan outsourcing logistik dapat mengintervensi model kinerja platform e-commerce.
Agar riset ini dapat berdampak baik bagi akademisi dan pemangku kepentingan lainnya, Anna menggunakan pendekatan psikologis pragmatis dengan sudut pandang manajemen strategis dan didukung oleh metodologi riset yang menggunakan purposive sampling dan pemodelan persamaan struktural yang didorong oleh statistik ilmu sosial.
Riset ini menghasilkan dua publikasi dengan fokus penelitian yang berbeda. Publikasi pertama mengevaluasi respon konsumen di berbagai platform e-commerce dan prioritas mereka, sedangkan publikasi kedua mencoba melihat bagaimana perubahan model e-commerce sebelum dan sesudah Covid-19 baik untuk konsumen dan penjual.
“Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebelum pandemi, pengalaman pelanggan (peringkat ulasan) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja relatif platform e-commerce. Namun, wabah telah mengubah perilaku pelanggan sehingga kini konsumen cenderung fokus membeli apa yang mereka butuhkan dalam kondisi tertentu,” kata Anna.
Selain itu, sebelum pandemi, outsourcing logistik mengintervensi hubungan antara kemampuan rantai pasokan dan kinerja relatif e-commerce, tetapi tidak setelah wabah karena perusahaan menerapkan strategi penginderaan permintaan dan manufaktur fleksibel yang lebih dekat dengan pelanggan. Anna juga menyebutkan beberapa topik sebagai bahan penelitian lebih lanjut, yaitu tentang bagaimana peraturan pemerintah dapat mengintervensi e-commerce, bagaimana kemajuan dalam platform e-commerce seperti gamifikasi, sesi penjualan langsung, dapat menciptakan lebih banyak transaksi dan bagaimana integrasi/ merger/ akuisisi dalam pelaku bisnis digital berpengaruh pada kinerja e-commerce.
Setelah pemaparan, sidang dilanjutkan dengan sesi pertanyaan dari tim penguji yang terdiri atas Prof. Reza Ashari Nasution, Dr. Liane Okdinawati, dan Dr. Dwi Purnomo, serta promotor Ir. Gatot Yudoko, M.A.Sc., Ph.D dan pendamping promotor Dr. Eng. Nur Budi Mulyono, ST. MT. Anna berhasil mempertahankan disertasinya dan memperoleh yudisium Cum Laude.