Dalam rangka usaha untuk mewujudkan kesejahteraan mahasiswa yang selama pandemi Covid-19 menurun, Kabinet KM ITB menyelenggarakan diskusi publik yaitu AdvoTalks: Resiliensi Pendidikan Pasca Pandemi, Sabtu (12/2/2022). Diskusi publik ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai fungsi perguruan tinggi, sebagai lembaga pendidikan yang memiliki tugas mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan asetnya terkhusus mahasiswa, selama mereka menimba ilmu.

 

Dimoderatori oleh Andi Muhammad, Menteri Advokasi Kebijakan Kampus Kabinet KM ITB 2021/2022, acara ini diisi oleh Achmad Ghozali, S.T., M.A.B., Ph.D., Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung dan Prof. Dr. Juke Roosjati Siregar, M.Pd., Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran dengan harapan menimbulkan pola pikir dan strategi yang tepat untuk menghadapi kehidupan pendidikan, khususnya perkuliahan, pascapandemi.

Dengan paparan mengenai tantangan di dunia perkuliahan: perubahan teknologi, tuntutan pemangku kepentingan yang beragam, tren industri, dan krisis & peristiwa global, Achmad Ghozali memulai presentasinya yang diberi judul “Quality in Higher Education”. Dalam presentasinya, Achmad Ghozali memaparkan tentang Industri 5.0 dan kesiapan perguruan tinggi dalam menghadapinya.

 

Menurutnya, mahasiswa Institut Teknologi Bandung harus menghadapi pain point dalam program multi kampus, uang kuliah tunggal, dan kesejahteraan mahasiswa. Hal ini merambah pada keadaan new normal yang kini mulai terbentuk. “We face the situation in adapting new normal, but the mindset is still conventional,” ujar Achmad. Ia membandingkan kampus ITB dengan kampus-kampus lain di luar negeri yang bahkan sedang merambah pasar Indonesia,

Menutup presentasinya dengan peran-peran dari berbagai pemangku kepentingan di masyarakat, terutama perguruan tinggi dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Achmad yakin bahwa perguruan tinggi dapat menjadi input dan proses yang baik bagi mahasiswa untuk menjadi output dan outcome yang baik di masyarakat. “Change your mindset, listen to your customer, watch your competitor, be creative, and be innovative,” ujar Achmad menutup presentasinya.

Kontributor: Tjia Alphani, Kewirausahaan 2022