School of Business and Management mengundang Rahmanto Tyas Raharja selaku Stockbit Investment Analyst dalam kelas Capital Market untuk memberikan pemaparan mengenai analisis teknikal saham, Rabu (23/2/2022). Dalam presentasinya yang diberi judul Technical Analysis: Practical Guide, Rahmanto yang merupakan lulusan SBM ITB tahun 2019 dan bersertifikat CSA, QWP, WMI, dan WPPE ini pertama memaparkan mengenai Stockbit.
Stockbit adalah perusahaan startup dengan misi meningkatkan literasi finansial di seluruh lingkungan masyarakat melalui lingkungan investasi yang optimal. Dalam presentasinya, Rahmanto memaparkan mengenai dasar analisis teknikal, masa-masa dalam analisis, pola dan indikator harga, strategi beli dan jual, juga bagaimana Stockbbit membantu proses investasi sebagai alat yang mudah dan cepat untuk berinvestasi.
Secara garis besar, teknik analisis saham terbagi menjadi dua. Pertama, analisis fundamental dengan jangka waktu yang panjang, dan analisis teknikal untuk jangka waktu yang lebbih singkat. Dalam hal ini juga, ada lima faktor lain yang berpengaruh dan berperan dalam prosesnya, yaitu underlying, analisis bisnis, jangka waktu, user, dan sumber penghasilan. Meskipun demikian, Rahmanto menekankan bahwa tidak ada metode analisis yang 100% tepat. “Maka dari itu, sangat penting untuk menyadari sebaik apapun suatu analisis, tetap mengandung resiko,” ujar Rahmanto.
Sebagai poin utama pengajarannya kali ini mengenai analisis teknikal, Rahmanto pertama menjelaskan mengenai kapan menggunakan analisis teknikal, menentukan saat yang tepat untuk membeli saham, menentukan target harga untuk menjual, merealisasikan profit yang didapat, menentukan titik stop loss. Rahmanto juga memberikan pemaparan mengenai prinsip dasar analisa teknikal yang mencangkup harga telah mencerminkan semua informasi di pasar, tren yang diikuti, dan pola yang terulang.
Rahmanto selanjutnya juga memberikan informasi mengenai Trend Saham beserta dengan contohnya pada masing-masing kasus, batasan/area suatu harga dengan ekspektasinya dan cara mengetahuinya dalam grafik saham, istilah penting dalam penggunaan support dan resistance yang bahkan memberikan analogi gedung bertingkat dalam pemaparannya. Dia kemudian mengakhiri presentasinya dengan menjelaskan price pattern dan kesalahan yang sering dilakukan para trader untuk memberikan pengetahuan terpenting kepada mahasiswa SBM ITB.