Perguruan Tinggi perlu menyadari pentingnya pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) di era transformasi digital. Pendidikan tersebut guna memberi bekal kewirausahaan pada mahasiswa agar siap menghadapi dunia kerja dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Dengan menguatkan kolaborasi lintas sektoral dan melibatkan kementerian, kampus harus gotong royong dengan stakeholders-nya. Entrepreneurship adalah area yang sangat kita dukung”, ujar Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Prof. Nizam, dalam acara peluncuran program Entrepreneurial Marketing MBA (ENMARK) yang merupakan program Kerjasama antara Sekolah Bisnis Manajemen ITB (SBM ITB) dengan MarkPlus Institute, Sabtu (26/02/2022).
Sejalan dengan Prof Nizam, Direktur SBM ITB Kampus Jakarta, Yudo Anggoro, Phd menjelaskan SBM ITB selalu konsisten untuk menanamkan pola pikir kewirausahaan dalam pengembangan programnya. “Program ENMARK ini merupakan salah satu inovasi program di SBM ITB Kampus Jakarta. Berfokus pada kewirausahaan (entrepreneurship) dan pemasaran (marketing), nantinya mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk melakukan pendalaman bisnis di MarkPlus dan mitra industri lainnya,” ujar Yudo.
Lebih lanjut, CEO MarkPlus Inc., Dr. Jacky Mussry menambahkan aspek marketing program ini akan dilihat dari segi kreativitas, inovasi, entrepreneurship, dan leadership. “Creativity harus menghasilkan ide yang secara teknis, visible,” kata Jacky.
Hadir dalam peluncuran program secara daring, Dr. Arief Yahya yang mewakili sosok entrepreneurial leader menekankan pentingnya platform value dalam kolaborasi dengan memberikan ilustrasi bisnis. “Ketika Apple membuat iPhone, di kepala dia ada DNA. Tapi secara berpikir membuat device itu perlu ada ekosistem. Saya nanti ingin bergabung dan berkerja dengan siapa?” ujar Direktur Utama PT Intermedia Capital seraya menekankan pentingnya informed decision making serta fast execution seperti Amazon yang selalu lincah dalam membuat keputusan cepat ditengah pasar yang kompetitif.