ITB telah berhasil melakukan pertemuan pertama kuliah kolaborasi antara 4 jurusan secara hybrid (gabungan antara luring dan daring), yakni Fisika (FMIPA ITB), Kewirausahaan (SBM ITB), Rekayasa Pertanian (SITH ITB) dan Aktuaria (FMIPA ITB), Senin (18/4/2022). Hal ini dapat dikatakan bahwa 1/4 fakultas di ITB telah bekerjasama untuk membangun insan bangsa yang memiliki semangat kebersamaan dan jiwa untuk berkolaborasi.
Dengan judul “Econophysics and Big Data Analytics in Global Socio-Economic Complexity” kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor ITB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. Dalam pembukaannya, Wakil Rektor memberikan kesadaran fenomena di abad 21. Dalam perkembangan kehidupan kemanusiaan, skill manusia secara bertahap mulai tergantikan dengan teknologi dan mesin. Pekerjaan yang membutuhkan kehadiran fisik dan keahlian seperti bertani ataupun manufaktur, kini bisa dilakukan dengan hanya memencet tombol. Tak hanya berhenti sampai sana, perkembangan itu terus berlanjut hingga merambah pada penggantian kecerdasan atau intelegensia.
“Jika semua bisa tergantikan, lalu apa yang tersisa dari kita sebagai manusia untuk dididik? Mesin boleh pintar, tetapi sampai saat ini yang kreatif, empati, karakter pemimpin tetap manusia. Maka dari itulah kesadaran kemanusiaan yang perlu dididik dan ditanamkan pada setiap insan mahasiswa ITB. Dengan demikian, orang itu bisa mengendalikan mesin bukan mesin yang mengendalikan manusia,” tutur Prof. Jaka Sembiring, M.Eng
Dengan adanya tuntutan tersebut, ITB mendukung mahasiswanya untuk memiliki kompetensi dan aspek aspek manusia masa depan. Mulai dari teknologi, humaniora dan interdisiplin sudah harus ada di kampus ini. Dengan demikian, terdapat tuntutan untuk menciptakan ruang pembelajaran yang kolaboratif antara fakultas agar saling mengisi dan melengkapi. Diharapkan metode pembelajaran ini dapat mengasah nilai kerjasama, kebersamaan, kepemimpinan, berpikir kritis dan kreatif yang kita perlukan dalam menghadapi teknologi karena hal itu yang sejauh ini belum bisa tergantikan oleh mesin.
Kickoff kuliah Kelas pembelajaran
Kuliah kolaborasi dari 4 kuliah 4 prodi dan 3 fakultas ini diharapkan dapat menghasilkan social entrepeneurship yang kaya akan pengalaman, pengetahuan dan jejaring sosial yang kuat. Adapun pemimpin tim pembelajar terdiri dari Acep Purqon, Ph.D (Prodi Fisika ITB) dan tim pembelajar Ramadhani Eka Putra, PhD (Prodi Rekayasa Pertanian ITB), Melia Famiola, PhD (Prodi Kewirausahaan ITB) dan Dr. Utriweni Mukhaiyar (Prodi Aktuaria ITB).
“ITB memandang penting kolabrasi. Acara ini adalah kegiatan awal program kolaborasi antar program studi dan fakultas yang memfasilitasi kuliah kita kedepan. Kalian mahasiswa adalah generasi emas Indonesia. Nasib bangsa ada di tangan kalian semua. Persiapkan semuanya dengan sebaik mungkin lewat jejaring dan kerjasama. Karena kita sudah bukan di masa monodisiplin, tetapi multi disiplin. Jika diilustrasikan, sekarang sudah bukan jaman 1+1 lagi tapi harus bisa lebih,” tutur Acep Purqon, Ph.D
Semangat berjuang! Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa persiapan.