Pemulihan ekonomi Indonesia sedang sangat gencar dilakukan di berbagai sektor industri. Blockchain, salah satu isu paling hangat saat ini, kerap dibicarakan semua kalangan terkait potensinya sebagai penggerak ekonomi untuk saat ini dan masa mendatang. Untuk membahas hal ini, Datalab SBM ITB segera merespon pembicaraan ini dengan mengundang Andry Alamsyah, ketua dan pendiri Indonesian Data Scientist Society (AIDI), dalam webinar DataTalks: Blockchain & Token Economy yang diselenggarakan pada Senin (20/6/2022) menggunakan platform Zoom Meeting.
Andry menggambarkan Blockchain dan Token Economy sebagai teknologi yang sebenarnya sangat mudah dipelajari, bahkan lebih mudah dari mempelajari Data Analytics. Hanya saja, belum banyak orang yang mengerti akan hal ini dan mengira bahwa semuanya akan terasa rumit karena istilah-istilah yang dipakai sangatlah baru.
“Blockchain itu teknologinya begitu saja, jadi istilahnya sudah ada prinsipnya, yaitu data itu terdistribusi dan masing masing ada cryptographynya sehingga tidak bisa diubah, dan kemudian memberikan reward ke orang yang bertindak baik, semuanya seperti itu,” ujarnya mendeskripsikan blockchain.
Sementara itu, Token Economy atau yang disingkat sebagai “Tokenomy” adalah sebuah teknologi yang merupakan buah hasil dari 3 disiplin ilmu, yaitu ekonomi, psikologi, dan teknik.
Dari segi implementasi, blockchain dan token economy berpotensi untuk menghadirkan perubahan yang sangat disruptif bagi banyak aspek dalam kehidupan. Salah satu bahasan paling menarik adalah mengenai kehadiran Central Bank Digital Currencies (CBDC) dan dampaknya terhadap bank komersial. “Bagaimana nanti peran bank komersial? nah itu pertanyaan yang sangat valid, ya. Jangan jangan bank komersialnya mati gitu, kita mau efesiensikan, tapi kita tidak mau mematikan pekerjaan,” lanjutnya.
Besarnya antusiasme peserta webinar sangat tergambar dari beragamnya pertanyaan yang dilontarkan. Cara memulai, dampak yang ditimbulkan, hingga hubungannya dengan masalah pertanahan pun turut menjadi bahan diskusi pada sesi tanya jawab. Sebagai bentuk dukungannya kepada partisipan, tak lupa Andry juga memberikan buku rekomendasi yang dapat dibaca agar memiliki pemahaman yang lebih komprehensif mengenai teknologi ini.
Sebagai penutup, pakar blockchain ini menegaskan bahwa teknologi blockchain diciptakan untuk menjaga etika bagi semua unsur yang melakukan kegiatan di dalam dunia metaverse.