Penggunaan big data kini telah menjadi suatu kebutuhan di berbagai industri untuk terus berinovasi. Karena perannya yang sangat penting, Laboratorium Big Data & Business Analytics SBM ITB secara rutin mengadakan webinar Data Talks yang bertujuan untuk membangun pola pikir terhadap penggunaan data, khususnya bagi bisnis dan manajemen. Dalam sesi kali ini, Kamis (23/6/2022), Head of Corporate Presales & Digital Communication PT SOLUSI247, Bagus Rully Muttaqien, diundang sebagai narasumber untuk berdiskusi mengenai utilisasi big data bagi bisnis.

Menurut Rully, big data bukan lahir dari perkembangan teknologi, namun pergerakan digital yang menjadi semakin canggih. “Pertumbuhan, atau ledakan data itu luar biasa. Sekarang ini, dimanapun, apapun bidangnya, pasti di tengahnya ada data. Data akan menjadi driver bisnis mereka,” ujar Rully.

Rully juga menambahkan bahwa salah satu alasan mengapa big data semakin banyak digunakan adalah karena biayanya yang sangat efisien. Rully menceritakan satu kasus di perusahaan telekomunikasi sebagai contoh.

“Dulu, di tahun 2004, perusahaan telekomunikasi itu masih menggunakan data warehouse untuk memproses data yang mereka punya. Biaya untuk data warehouse itu mencapai Rp 6 miliar. Sedangkan, ketika ganti ke implementasi big data dengan menggunakan server komoditas pada 2009, total biaya untuk 44 server hanya Rp 4 miliar. Lebih hemat, dan bisa memproses record yang sama dalam waktu yang lebih cepat,” Rully memaparkan.

Implementasi big data yang dilakukan perusahaan telekomunikasi ini juga menghasilkan peluang baru bagi bisnis mereka. Dengan big data, perusahaan dapat mengeksplorasi data analisis pelanggannya lebih jauh. Salah satunya adalah dengan membuat profil pelanggan. Dengan membuat profil, perusahaan dapat mengetahui kebiasaan belanja pelanggan sehingga perusahaan bisa membuat strategi promosi yang disesuaikan dengan kepribadian pelanggan tersebut.

Selain itu, karena big data dapat memproses data dalam jumlah besar, perusahaan juga dapat memproses data yang dahulu harus dibuang karena keterbatasan. Salah satunya, data drop call atau ketika sambungan jaringan tiba-tiba terputus. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data mengenai penyebab drop call, perusahaan bisa mendapatkan masukan berguna bagi bisnisnya. Misalnya, untuk drop call yang disebabkan oleh pulsa habis, perusahaan akan mengirim pesan notifikasi otomatis yang disertai promosi sehingga mendorong pelanggan untuk membeli. Atau, jika drop call terjadi secara masif di suatu daerah, perusahaan dapat melakukan eskalasi untuk evaluasi jaringan sehingga kualitas produk tetap terjaga.

“Dengan adanya big data, orang jadi semakin kreatif. Data yang tadinya dibuang bahkan bisa menjadi sesuatu yang mendorong bisnis menjadi semakin maju. Banyak yang bisa kita lakukan dengan big data,” kata Rully.

Kontributor: Janitra Nuraryani, Manajemen 2023