Eli Sulistyowati dan Ramel Akil P, dua mahasiswa SBM ITB jurusan Manajemen berhasil meraih penghargaan di Business Management Competition #8 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bali.
Dalam lomba yang mengangkat tema “Sharpening the Potential of Young People in Capturing Business Opportunities Through Digital Transformation” tersebut, Eli dan Akil mengalahkan lebih dari 40 tim yang berasal dari tiga negara berbeda.
Ide startup mereka yang diberi nama Tutorin. Tutorin adalah sebuah platform belajar yang ditujukan bagi siswa SMA yang membutuhkan bimbingan belajar terutama dalam mata pelajaran IPA dan matematika.
“Tutorin memfasilitasi siswa-siswa untuk belajar dengan tutor secara fleksibel. Berbeda dengan bimbingan belajar konvensional yang dipaketkan per tahunnya,” ujar Akil saat diwawancarai pada Selasa, 6/9/2022. “Selain itu, yang menjadi tutor di Tutorin adalah mahasiswa. Kami memberi wadah bagi mahasiswa untuk mendapat penghasilan tambahan.”
Perjalanan Eli dan Akil hingga bermuara ke Tutorin cukup panjang. Menurut Eli, sebelum maju dengan ide bisnis ini, mereka sempat mengikuti lomba yang sejenis dengan ide-ide lain.
“Kami pernah mencoba di bidang investment, pertanian, semua kita coba,” kata Eli.
Pengalaman-pengalaman itulah yang mendorong mereka untuk memperlombakan Tutorin.
“Berdasarkan ide-ide yang sudah lalu, kami amati, dan menilai bahwa Tutorin adalah ide yang paling tepat, komprehensif, dan feasible untuk dijalankan,” ujar Akil. “Makanya, kami maju dengan ide ini, dan berhasil menang.”
Eli mengaku bahwa kemenangan mereka di kompetisi ini tidak lepas dari dukungan dari SBM ITB.
“SBM sangat mendukung kami di lomba ini. Sebelum presentasi, biasanya ada sesi konsultasi bersama salah satu dosen tutor yaitu Kak Dany Athory. Kami mencoba pitching ke Kak Dany, lalu akan diberi koreksi bagian yang perlu diperbaiki baik itu slide presentasi atau cara berbicara.”
Eli dan Akil juga mendaftarkan Tutorin ke Program Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) 2022 yang diselenggarakan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Mereka berharap, Tutorin bisa mewujudkan tujuan awalnya yaitu memberi kebermanfaatan bagi pendidikan di Indonesia.