Bersamaan dengan meningkatnya intensitas jual-beli online, fenomena live shoping di Indonesia makin ramai. Takut ketinggalan trendnya, beberapa industri berbondong-bondong melakukan live shoping untuk memasarkan produknya. Lalu, seberapa jauh efektifitasnya? Apakah trend ini akan semakin meningkat? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab langsung di SBM ITB Talks, kali ini bersama Meinar Dyan, Head of Category di PT Paragon, yang akan membedah lebh jauh fenomena tersebut.
Apakah live shopping adalah gelombang strategi new marketing?
Jika ditelaah secara konsep, live shopping sendiri bukanlah fenomena marketing baru. Sebelumnya mungkin kita mengenal live shopping dari televisi, dimana konsumen dapat berinteraksi langsung dengan penjual lewat telepon yang disiarkan secara langsung di televisi. Ataupun dengan skala yang lebih kecil lagi, kita dapat menemukan live shopping di toko-toko retail misalnya penjualan menggunakan spg atau demo produk secara langsung.
Dyan mengatakan bahwa live shopping merupakan metode marketing yang mengalami metamorfosis. Masifnya perkembangan digitalisasi memungkinkan e-commerce dan media sosial untuk mengintegrasikan platformnya dengan fitur live shopping. Dengan ini, para marketers dapat menjangkau lebih banyak pembeli potensial dengan lingkup lebih luas. Live shopping melalui e-commerce dan media sosial juga menawarkan kemudahan bagi pembeli untuk mengaksesnya kapanpun tanpa batasan waktu dan ruang.
Efektifitas live shopping dan bagaimana memanfaatkan algoritma?
Berdasarkan pengalamannya, Dyan mengatakan bahwa efektifitas live shopping tergantung dari jenis produk yang akan dipromosikan. Produk kecantikan misalnya, live shopping adalah salah satu metode yang paling efektif untuk memasarkan produk kecantikan. Live shopping memungkinkan calon pembeli untuk menanyakan segala hal tentang produk tertentu.
Efektifitas live shopping juga didorong oleh kemampuan brand representatives menjual produk tersebut. Dyan menambahkan, brand representatives harus memilki skill mempengaruhi yang baik dan dapat mengikuti gaya komunikasi konsumen, mengikuti segmentasi dari produk tersebut.
Menurut Dyan, memahami algoritma platform juga merupakan hal yang penting dalam meningkatkan efektifitas live shopping. Untuk mendapatkan algoritma dan traffic penonton yang baik, live shopping harus dilakukan secara konsisten dan memiliki konsep yang unik.