SBM ITB mengadakan serangkaian workshop dan diskusi internal mengenai pendidikan yang berkelanjutan. Serial workshop yang diadakan dari Oktober-November 2022 mengusung tema pembentukan organisasi pendidikan yang memiliki dan menjalankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. SBM ITB adalah bagian dari inisiatif global The Principles for Responsible Management Education (PRME) atau Prinsip Pendidikan Manajemen Berkelanjutan Yang Bertanggungjawab.
Melia Famiola Hariadi, Koordinator PRME SBM ITB, menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas generasi penerus dalam institusi pendidikan, institusi pendidikan perlu mengubah kerangka berfikir dan pola kerja ke arah pembangunan yang berkelanjutan. Salah satunya dengan mengusung 6 pendekatan PRME dalam sistem pendidikan.
Enam pendekatan PRME itu adalah PRME Champion, yaitu komitmen untuk bekerja secara kolaboratif guna mencapai performa tertinggi dalam menciptakan lingkungan pendidikan bisnis yang kondusif; PRME Working Group, yaitu membawa isu sosial lingkungan dalam praktik bisnis ke dalam berbagai kumpulan kelompok kerja; PRME Global Student, yaitu platform global yang mengedepankan nilai-nilai kolaborasi dan refleksi kolektif; PRME Lego “ï5”, pengembangan paket kemampuan untuk membantu generasi selanjutnya agar mengedepankan prinsip pembangunan yang berkelanjutan; PRME Work Tour, yaitu mendukung program riset dan pengembangan sebagai bentuk inisiasi dari program berkelanjutan; dan PRME Share Information Progress, sebuah komitmen untuk laporan secara rutin selama 24 bulan untuk menginisiasi penerapan PRME.
“Dari awal SBM ITB sudah memberikan dasar pembangunan berkelanjutan pada tiap mahasiswa dalam kurikulumnya. Hanya saja tantangannya sejauh mana nilai-nilai tersebut bisa terinternalisasi hingga termanifestasikan dalam kehidupan profesionalitas dunia usaha mereka,” ujar Melia.
Melia menyatakan SBM ITB telah menjalankan prinsip PRME. Hal tersebut terwujud dari berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, seperti proyek Teras Hijau hingga menjadi masyarakat sirkular, Pitching Clinic, sampai ICMEM & Swiss Innovation Challenges, yaitu lomba usaha rintisan berbasis prinsip pembangunan berkelanjutan.
Serangkaian workshop telah dipersiapkan untuk mendukung SBM ITB menjadi organisasi pendidikan yang mengamalkan pembangunan berkelanjutan. Workshop di antaranya akan diisi oleh Heru Prasetyo (Satuan Tugas Pemerintah Indonesia untuk Reducing Emissions from Deforestation And Forest Degradation (REDD+), Atik Aprianingsih (Dosen SBM ITB), Bangun Nuswanto (Manager PT Kaltim Prima Coal), dan Sonny Sukada (Executive Director at CCPHI). Inilah bentuk komitmen SBM ITB untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak yang sudah menerapkan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik (Environmental, Social, and Corporate Governance/ ESG) pada industri besar di Indonesia.