Kebutuhan akan tenaga kerja dengan kemampuan intelijen bisnis dan analitik pada era digital kini semakin krusial. Untuk itu, Sekolah Bisnis Manajemen ITB mengundang Kepala Business Intelligence Center of Excellence dari GoTo Financial, Zulhans R. Maharoesman, menjadi dosen tamu pada mata kuliah Sistem Intelijen dan Analitika Bisnis (15/11/2022).

“Data adalah suara pelanggan,” kata Zulhans membuka sesi presentasinya.

Zulhans membagikan pengalamannya menggarap bidang itu di GoTo. Dengan memahami dan menganalisa data pelanggan, perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara ini berhasil meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan menunjang strategi pengambilan keputusan perusahaan, paparnya lebih lanjut.

Menurut Zulhans, terdapat empat posisi pengolah data dalam perusahaan digital seperti GoTo. Mereka adalah data analyst, data engineer, machine learning engineer, dan data scientist. Zulhans memaparkan tanggung jawab dari tiap posisi serta kemampuan yang harus dimiliki di posisi-posisi tersebut.

Posisi-posisi itulah yang kerap menjalankan mengerjakan bisnis intelijen. Menurut Zulhans, bisnis intelejen adalah payung yang menaungi proses dan metode dari mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisa data. Bisnis Intelijen sering diimplementasikan di perusahaan untuk membantu kebutuhan bisnis dalam identifikasi prioritas, aplikasi dan analisis data, pengumpulan data, pembersihan data, pemetaan data, integrasi data, pemrosesan dan pemodelan data, memvisualisasikan data dan user interface, pengujian produk, dan membantu bidang operasi dan pemeliharaan.

Bisnis Intelijen membantu banyak hal dalam jalannya sebuah bisnis. Diantaranya, mengidentifikasi dan memahami pelanggan perusahaan, memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, mendukung eksperimen pemasaran atau kampanye, dan memahami tren perusahaan terkini,  juga customer pain points.

Kontributor: Anggi Nurdiani, Management 2024