SBM ITB menggelar International Virtual Course (IVC) 2022 pada 24-25 November 2022. IVC tersebut salah satunya diisi dengan berbagi latar belakang pengetahuan (sharing knowledge background). Sejumlah mahasiswa dari berbagai negara bergabung di zoom mengikuti diskusi tersebut.
Dr. Anggara Wisesa, Dosen SBM ITB dalam diskusi tersebut menyampaikan materi mengenai “Foundation of Society and Empowerment in the Indonesian Context”. Ia menekankan bagaimana budaya merupakan aspek penting dalam interaksi manusia dan bisnis, yang membawa keunggulan kompetitif, terutama bagi negara-negara seperti Indonesia.
Lebih lanjut ia menyampaikan beberapa faktor kunci yang perlu dianalisis adalah keluarga, ekonomi, agama, pendidikan, dan pemerintah. Tentu saja konflik muncul dari budaya itu sendiri.
“Ketika masyarakat tumbuh lebih besar, mereka menjadi lebih tidak setara, dalam hal kekayaan dan juga lebih kompetitif dengan kelompok masyarakat lain,” kata Anggara.
Salah satu mengurai konflik itu adalah pemberdayaan masyarakat, menciptakan paradigma baru. Di sinilah semua aspek ditingkatkan atau diubah menjadi lebih baik. Misalnya, ketergantungan menjadi keberlanjutan, sistem komando menjadi proses pembelajaran, peningkatan perubahan menjadi transformasi, dan banyak lagi.
Pembicara lainnya, Melia Famiola Hariadi Ph.D, memaparkan dari sisi yang lebih hijau, seperti inkubasi inisiatif keberlanjutan. Ia mempromosikan solusinya yang telah dikembangkan bernama Proyek Teras Hijau.
Lingkungan dapat memberikan dampak dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya teori, Melia juga menampilkan contoh seperti bagaimana mendaur ulang sampah atau limbah.