Banyak pihak yang mengatakan bahwa tahun 2023 merupakan tahun yang gelap. Dimana jurang resesi mengancam banyak negara di berbagai belahan dunia. Walaupun demikian, Kepala SBM ITB Kampus Jakarta yang juga merupakan Direktur Pusat Kebijakan dan Manajemen Publik SBM ITB, Yudo Anggoro melihat peluang besar bagi Indonesia untuk menangkal ancaman resesi di tahun 2023.(8/12/2022)
Menurut Yudo, Indonesia adalah pasar yang besar dan potensial. Dengan populasi Indonesia yang mencapai hingga 270 juta lebih jiwa, Yudo optimis Indonesia bisa melewati resesi lewat peningkatan jumlah konsumsi produk-produk dalam negeri. Sebagai pengamat ekonomi dan industri, beliau menyebutkan bahwa konsumen Indonesia pada dasarnya hanya perlu dipicu untuk bisa beralih menggunakan produk buatan lokal. Dengan membeli produk lokal, ini tentunya akan meningkatkan perekonomian dalam negeri.
“Konsumen Indonesia perlu dipicu dengan diskon, cashback serta promo menarik lainnya. Sehingga pada akhirnya orang bisa membelanjakan uangnya untuk membeli produk lokal. Salah satu yang membawa konsep promosi ini adalah dengan Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional). Dengan adanya kemudahan yang ditawarkan oleh dunia digital pembelian yang dulunya dilakukan ke pasar masih keluar, sekarang bisa langsung dilakukan secara daring. Dengan begitu konsumsi daya lokal meningkat,” ujarnya.
Selain itu, Yudo pun menjelaskan bahwa potensi untuk menangkap pasar tidak hanya dipegang oleh perusahaan besar semata. Dipercaya bahwa usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) juga memiliki potensi yang tak kalah besar. Asalkan, dua hal ini bisa terlaksana. Pertama, pelaku UMKM yang masih tradisional harus mendapatkan pelatihan dan pendampingan. Kedua, perlu didorongnya kemudahan melakukan transaksi.
“Populasi orang Indonesia itu besar dan itu pasar yang besar sekali. Yang bisa dilakukan UMKM adalah menyadari bahwa ada pasar yang besar yang perlu di-capture. Tentunya dengan strategi informasi, komunikasi yang baik dan pemasaran” tutupnya.