Lima mahasiwa dari Program Studi Kewirausahaan Sekolah Bisnis Manajemen dan Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB kembali menjuarai kompetisi rencana bisnis berskala nasional yaitu Pertamuda Seed and Scale 2022 pada Sabtu (10/12). Mereka adalah Nadhira Valenia Widyatama Putri, Ananda Humaira Putri Salsabila, Vasharin Vilzha Zaqira, Thomas Aquinas Ardi Jagatpati, dan Ahmad Aziz.
Bisnis yang mereka bawa adalah Cody Kit, sebuah startup permainan pembelajaran berbasis coding pertama di Indonesia. Cody Kit berhasil mengalahkan 2.445 tim dari 386 universitas di Indonesia dan mendapatkan dana pengembangan bisnis sebesar Rp 100 juta dan dana pembinaan sebesar Rp 25 juta.
Visi Cody Kit adalah untuk menanamkan computational thinking sejak dini, yakni untuk anak mulai dari usia empat tahun. Saat ini, Cody Kit tengah merancang dua produk untuk rentang usia yang berbeda.
Yang pertama adalah CodyPlay, sebuah seri buku yang berisi berbagai jenis permainan yang ditargetkan untuk anak-anak usia 4-6 tahun. Seri ini akan terdiri dari empat buku, masing-masing membahas tahap computational thinking yang berbeda—decomposition, pattern recognition, abstraction, and algorithmic thinking.
Produk kedua adalah Cody Kit, robot yang dapat dirakit dengan mudah layaknya Lego. Setelah merakit kit ini, anak-anak dihadapkan dengan misi, di mana mereka harus memerintahkan robot untuk memenuhi misi tersebut dengan coding.
Sebelum menjuarai Pertamuda Seed and Scale tahun ini, Cody Kit juga mengikuti kompetisi yang sama di tahun sebelumnya. Saat itu, Cody Kit baru saja mulai membuat rencana bisnis dan prototipe mentah, yang mana mereka selesaikan dalam waktu seminggu.
Di luar dugaan, tanggapan para juri dan audiens sangatlah positif dan mereka berhasil masuk 20 besar melawan lebih dari 2.000 tim. Hal ini tentunya memotivasi tim Cody Kit untuk melangkah lebih jauh dengan bisnis mereka. Tim Cody Kit yang berasal dari program studi Kewirausahaan bahkan memilih Cody Kit sebagai bisnis mereka untuk tugas akhir.
“Fun fact, hadiah yang kami dapatkan dari memenangkan kompetisi semuanya disalurkan untuk penelitian dan pengembangan, pengujian produk, serta anggaran produksi kami. Kami tidak menggunakan uang sepeserpun untuk kepentingan pribadi kami,” ujar Ananda Humaira, Chief Marketing Officer Cody Kit.
Dengan dana tersebut, Cody Kit telah menguji produk mereka ke beberapa potential users. Dapat dilihat di halaman media sosial mereka bahwa banyak orang, termasuk anak-anak, telah berhasil merakit kit ini secara langsung selama pameran Ganesha Business Festival awal tahun ini. Reaksi mereka memicu tim Cody Kit untuk terus mengembangkan produk mereka demi meningkatkan efektivitas produk.
Setelah sukses di Pertamuda Seed and Scale 2022, Cody Kit juga telah merencanakan target jangka pendek mereka. Salah satunya adalah merilis kit pertama mereka ke pasar. Selain itu, mereka juga merilis buku kedua CodyPlay, menyusul kesuksesan buku pertamanya.