“Jangan pernah jatuh cinta pada pandangan pertama apalagi dalam dunia bisnis,” tutur John Octavianus, CEO Origin Teknologi Indonesia ketika mengisi kuliah tamu dalam mata kuliah Keuangan Wirausaha pada Senin, 28 November 2022.
Pernyataan John relevan dengan fakta bahwa investor cenderung langsung tertarik dengan suatu perusahaan. Namun ternyata, setelah menjalin hubungan kerja sama yang lama, timbul pro dan kontra dari perusahaan tersebut.
Perkuliahan itu diawali dengan pemutaran video yang mengilustrasikan perihal tadi. John melanjutkan pemaparannya dengan memberikan dua pilihan kotak berwarna hijau dan biru.
Di dalamnya terdapat tulisan yang menggambarkan karateristik dari beberapa perusahaan. Lalu mahasiswa akan memilih dan bebas berpendapat mengenai apa alasan ia memilih pilihan tersebut.
“Saya lebih suka kotak hijau, dengan hutang besar di perusahaan kami. Peluang akan lebih besar bagi kami untuk berkembang lebih jauh dan menumbuhkan perusahaan lebih cepat,” ucap Lou, salah satu Mahasiswa SBM ITB angkatan 2020.
John Octavianus juga memaparkan materi mengenai Introducing To Capital Rising. Pada dasarnya tiga sumber utama dana untuk suatu perusahaan adalah pendapatan yang disimpan, modal hutang, dan modal ekuitas.
Implementasi capital rising sendiri memiliki pro dan kontra. Proses implementasi dari capital rising bisa dilakukan melalui Initial pulic offering (IPO).
IPO sendiri memiliki kelebihan dalam bidang keuangan, perkembangan, bahkan pada sisi yang berkaitan dengan pemerintah. Lalu, untuk meningkatkan penyertaan modal melalui IPO dilaksanakan dengan tiga tahap, yaitu pre-IPO, IPO, dan post-IPO.
Kelas ditutup dengan pemberian tugas terhadap mahasiswa untuk melakukan Analisa laporan keuangan suatu perusahaan dan membuat membuat proyeksi untuk tiga tahun ke depan.