The Greater Hub Sekolah Bisnis Manajemen ITB mengundang tiga orang yang berpengaruh dalam iklim investasi startup Indonesia pada Jumat (2/12). Mereka adalah Melvin Hade dan Verdyka Kurniawan dari Northstar Group dan Arno Tse dari Gojek.
Investor ekuitas swasta atau pemodal ventura biasanya menawarkan investasi mereka dalam bentuk tunai. Mereka akan menerima sebagian saham di perusahaan yang menerima investasi. Jenis investasi modal ventura ini seringkali merupakan investasi yang memiliki potensi pengembalian tinggi meskipun berisiko tinggi.
Venture capital berfokus pada startup ventura dibandingkan bisnis konvensional. Terdapat beberapa perbedaan yang membedakan startup ventura dengan bisnis konvensional.
Dari segi objektif, startup venture berfokus pada pertumbuhan sedangkan bisnis konvensional berfokus pada penghasilan harian alias keuntungan jangka pendek. Yang paling membedakan antara startup ventura dengan bisnis konvensional adalah ukuran dari permasalahan.
Usaha startup menangani banyak masalah di masyarakat. Sedangkan bisnis konvensional menyelesaikan masalah sehari-hari.
Melvin Hade menjelaskan bagaimana VC mendapatkan nilai.
“Jika Northstar menempatkan Rp 1 juta, 20% dari modal bisnis, maka Northstar akan memiliki prospek, agar mereka mendapatkan nilai lebih. Para pendiri harus mengembangkan perusahaan itu,” kata Melvin.
Northstar saat ini fokus untuk melakukan investasi pada empat sektor kunci yaitu konsumsi, layanan keuangan, perangkat lunak dan pertanian, dan Web 3.0.
“Sampai saat ini, kami sudah bekerja sama dengan start up seperti GOTO, TIKLVN, JAGO, Atome.ESB, ULA, dan Pintu,” kata Melvin menjelaskan portofolio perusahaannya.
Sebagai investor, kata Melvin, mereka melakukan due diligence sebelum berinvetasi. Mereka mencoba untuk memahami para pendiri, apakah dia mengetahui pasar, apakah para pendiri benar-benar mengetahui apa yang terjadi di lapangan.
“Di Northstar, kami berusaha memaksimalkan uang yang kami investasikan ke perusahaan, karena itu juga dari investor terbatas kami. Dan kami selalu memantau dan menganalisis pertumbuhan perusahaan yang kami beri investasi,” kata Melvin.
Menurut Verdyka Kurniawan, salah satu kemampuan kunci startup adalah agile. Startup harus agile dalam membangun tim, membangun produk, dan agile untuk bertahan di pasar. Terutama pada tahap awal.
Ada beberapa hal yang dilihat oleh modal ventura dari sebuah bisnis, yaitu pendiri, peluang pasar, model & produk bisnis, dan traksi & kemajuan.
Tidak semua startup bermitra dengan VC untuk mendapatkan modal. Ada juga alasan yang hanya ingin mendapatkan validasi eksternal pada model bisnis mereka.
