Mahasiswa Kewirausahaan SBM ITB angkatan 2023 mengikuti Cooking Project mata kuliah StartUp Business Practice di parkiran Gedung SBM ITB pada Kamis (2/3). Dalam kegiatan tersebut mahasiswa harus menggunakan labu sebagai bahan dasar masakan mereka.
Menurut dosen mata kuliah StartUp Business Practice Amilia Wulansari, Cooking Project ini untuk memberikan pengalaman berbasis praktek kepada mahasiswa. Amilia berharap Cooking Project dapat meningkatkan soft skill serta mengasah kemampuan untuk menghitung cost of goods sold (COGS) dari menu makanan yang dibuat.
“Ini merupakan inovasi dari mata kuliah SBP. Sebelumnya hanya belajar di kelas saja. Kami ingin mahasiswa praktek langsung. Jadi pengalaman dapat, ilmunya sampai, dan senangnya juga dapat,” kta Amilia.
Menurut Amilia, semua anggota tim itu awalnya belum pernah bekerja sama sebelumnya. Ia mengaku senang dan bangga karena hampir semua anggota tim bekerja dan komunikasi antar mereka juga lancar.
Amilia memberi waktu satu jam bagi mahasiswa buat memasak olahan labu. Penilaian mengacu pada kreativitas menu, proses memasak, penampilan yang menarik, efektifitas biaya belanja, serta rasa dari masakannya. Tak tanggung-tanggung, SBM mengundang Zartika Zahra, mantan peserta Masterchef Indonesia serta alumni MBA ITB sebagai juri tamu Cooking Project ini.
Cooking Project ini menghasilkan beberapa masakan. Tim Punkin misalnya memasak Bubur Manado dan Sambal Roa. Tim ini telah melakukan percobaan sebelumnya dan merasa bubur manado dari labu tidak kalah lezat.
Juri Tamu Zartika Zahra mengaku terkejut dengan masakan yang dipresentasikan oleh mahasiswa. Mereka berhasil menciptakan menu-menu yang luar biasa. Bukan seperti menu yang menggunakan labu seperti biasanya. Ia awalnya berekspektasi semua akan memasak dessert. Ternyata ada juga yang memasak hidangan utama seperti Japanese Chicken Curry yang berbahan dasar labu.
Pemenang Cooking Project kali ini adalah Tim Labuan Bajo. Mereka menghidangkan Gnocchi.
Gnocchi merupakan jenis pasta yang terbuat dari kentang. Gnocchi biasanya diolah dengan saus krim dan kacang polong. Tim ini memodifikasi semua hal, baik dari pasta, saus, hingga bumbu marinasi ayam, dengna bahan dasar labu. Dewan juri menilai ini makanan yang unik dan sangat berbeda dari menu yang dihidangkan para peserta lainnya.
Rizki Firman Maulana sebagai perwakilan dari tim Labuan Bajo mengaku tidak percaya memenangkan perlombaan ini. Dari awal, saat penentuan menu, pembagian kerja, hingga saat masak, mereka merasa kurang baik. Mereka sering dilanda kepanikan. Pasta yang undercook, membuat mereka tidak percaya diri dengan masakannya.