Tim Kelompok Keahlian Decision Making & Strategic Negotiation SBM ITB mulai menjajaki rencana kolaborasi dengan Jababeka dan President University. Tim SBM ITB membahas rencana kolaborasi tersebut saat berkunjung ke Kawasan Industri Jababeka dan President University di Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (23/3).
Dalam kunjungan itu Tim SBM ITB melihat potensi kolaborasi dengan Correctio dan Fablab. Correctio merupakan kawasan usaha rintisan yang dikembangkan oleh PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dengan mengusung konsep seperti Silicon Valley. Correctio dikembangkan untuk menjadi wadah bagi Startup, pelaku bisnis dan industri, akademisi serta pemerintah untuk saling berkolaborasi.
Correctio telah memperkenalkan Fabrication Laboratory (FabLab) yang bertujuan untuk membangun beberapa ekosistem teknologi seperti delivery, engineering, AI, hingga robotics. Baik SBM ITB dan Jababeka berharap kolaborasi ini bisa menguatkan hubungan antar institusi dalam menjalin komitmen kerjasama yang lebih jauh, seperti kolaborasi riset dan pengajaran service science.
Service science merupakan sebuah studi untuk menghasilkan sebuah value bersama (value co-creation) dalam rangka untuk mendorong kolaborasi dan inovasi pada sebuah ekosistem service. Dalam aplikasinya, dibutuhkan peran dari orchestrator yang mampu mengidentifikasi dan mengintegrasikan berbagai stakeholders dan resources yang ada untuk bisa menciptakan sebuah ekosistem yang lebih produktif.
Jababeka memiliki visi untuk membangun kawasan terintegrasi yang memberikan akses bagi startups dan industri kepada akademisi, institusi penelitian, venture capitalists, pemerintah, technology solution providers dan manufacturing solution. Visi tersebut menurut Tim KK DMSN SBM ITB jadi tempat yang tepat untuk menerapkan pendekatan service science.
Hadir dalam kunjungan tersebut di antaranya Rektor President University, Prof. Dr. Ir. Chairy. Adapun rombongan SBM ITB dipimpin oleh Ketua Tim KK DMSN SBM ITB Dr. Eng. Pri Hermawan. Selain itu turut hadir pula direksi dari PT Nippon Steel Chemical and Material Indonesia dan PT Hitachi Astemo yang mewakili tenant Jababeka.