Tingginya konsumsi dalam negeri menunjukkan perkembangan pesat pada e-commerce di Indonesia. Pada tahun 2022, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 77 Miliar USD atau sebesar 39,7% dari ekonomi digital ASEAN. Pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12 Desember 2022, transaksi produk lokal mencapai Rp10 triliun. Peningkatan ini perlu dimanfaatkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memasarkan produknya demi mendapatkan jangkauan yang lebih luas.
E-commerce berkembang pesat karena dapat memotong rantai distribusi, memberikan kemudahan transaksi dan fleksibilitas dalam berjualan, serta memberikan akses pasar yang luas pada UMKM. Namun demikian, para pelaku usaha juga harus tetap awas terhadap tantangan yang dapat terjadi. Antara lain adanya praktik perdagangan tidak sehat seperti predatory pricing, resiko penyalahgunaan data pribadi, penjualan barang palsu atau tidak memenuhi standar, hingga maraknya penipuan.
Demikian disampaikan oleh Kementerian Perdagangan dalam acara “Kemendag Goes To Campus: Perdagangan Melalui Sistem Elektronik” di The Trans Luxury Hotel Bandung, pada Kamis (16/3). Diskusi tersebut terselenggara berkat kerjasama Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama SBM ITB.
Sejumlah pembicara turut meramaikan diskusi tersebut, seperti Business Development Lead Shopee Indonesia Randy Febrian, praktisi pengembangan produk Creaticity Movement Alga Indria, dan CCO Pala Nusantara Ilham Pinastiko. Kemendag dan SBM ITB menggelar diskusi ini untuk meningkatkan pemahaman aktivitas perdagangan melalui sistem elektronik sebagaimana yang tercantum pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
Menurut Kementerian Perdagangan, peran pemerintah dibutuhkan dalam membuat aturan main yang jelas, yaitu Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Kebijakan tersebut tidak lain untuk menciptakan iklim berusaha e-commerce yang sehat, adil, dan bermanfaat. Pemerintah berharap pelaku usaha mengikuti peraturan tersebut demi keamanan dan kelancaran berbagai pihak dalam melakukan praktik PMSE.
Randy Febrian menyampaikan bahwa sebagai salah satu e-commerce dengan pengunjung terbanyak di Indonesia, Shopee Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk membantu UMKM naik level dengan bantuan edukasinya, yaitu “Kampus UMKM Shopee” dan “Kampus UMKM Shopee Ekspor”. Program itu telah terdapat pada 10 kota di Indonesia.
Di kampus tersebut, tim Shopee Indonesia menyediakan fasilitas bagi para UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan berjualan secara online. Mereka membantu penjual untuk bisa menarik pembeli lebih banyak dengan berbagai program berjualan yang dimiliki Shopee seperti gratis ongkir dan cashback, mendapatkan trafik yang tinggi dan perluasan pasar hingga ke luar negeri, serta memudahkan kegiatan operasional toko.
Sementara itu, praktisi pengembangan produk Creaticity Movement Alga Indria mengupas mengenai strategi desain yang dapat dilakukan para pelaku usaha untuk bersaing di e-commerce. “Dulu, orang beli produk mostly karena fungsinya. Sekarang, fungsi bisa jadi alasan nomor sekian,” kata Alga. “Orang bisa beli sesuatu hanya karena desainnya menarik. Karena desain itu sifatnya lebih emosional.”
Bagi pembeli, desain menjadi sebuah janji yang berujung menjadi kepercayaan, maupun seduksi, yang berujung pada kepuasan. Menurutnya, dalam membuat desain suatu produk, penting agar desain tersebut dapat mencerminkan jasa atau produk yang dijual, sesuai dengan target penggunanya, mudah diidentifikasi dan diimplementasikan, serta sesuai dengan kebutuhan.
Adapun CCO Pala Nusantara Ilham Pinastiko menambahkan bahwa conveying story dalam desain telah terbukti meningkatkan nilai dari suatu produk. Menceritakan perjalanan Pala Nusantara dan milestone-nya hingga saat ini, Ilham banyak menunjukkan bahwa Pala Nusantara berhasil menggaet banyak pasar yang beragam.
Salah satunya dengan menyesuaikan desain dan cerita yang diangkat pada produknya terhadap pasar yang dituju. Dalam hal ini, kolaborasi dan kemampuan untuk memahami pasar secara mendalam sangatlah dibutuhkan untuk dapat menciptakan produk yang sukses.
Sejatinya, dalam menjalankan bisnis, setiap pelaku usaha menginginkan pertumbuhan yang signifikan terhadap penjualan produknya. Dari acara ini dapat dipahami bahwa hal tersebut dapat dicapai dengan memperluas channel penjualan ke arah digital, salah satunya dengan memanfaatkan e-commerce.