Berawal dari donasi pesantren, R. Adrian Ariatin, S.Sn., MBA (Adrian) menemukan bahwa salah satu pesantren di Jawa Barat masih tertatih-tatih untuk bertahan hidup dengan mengandalkan bisnis “Pesantren Entrepreneur”. Walhasil mereka masih banyak mengandalkan donasi masyarakat. Hal tersebut menjadi fokus perhatian Adrian hingga akhirnya menjadi topik disertasinya.
Pada Kamis (30/3) Master of Science and Management & Doctor of Science in Management Lounge atau MSM DSM Lounge kembali hadir dengan serial ramadhan di Lobby Kresna, Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung. Mengangkat tema “A story of Business Unit in Islamic Boarding School in West Java”, ini merupakan topik penelitian Adrian, Mahasiswa Doctor of Science in Management tahun 2019. Adrian membagikan mengenai penelitiannya tentang salah satu pesantren di Jawa Barat.
Adrian menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Indonesia memiliki penduduk sebanyak 265 juta dan 87.2 persennya muslim. Lebih lanjut, Ia menerangkan Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki pesantren terbanyak, yaitu sebanyak 8.342 unit.
Meski Jawa Barat tercatat memiliki jumlah pesantren yang cukup banyak, namun, Adrian menemukan fakta bahwa salah satu pesantren yang ia teliti ternyata memiliki kondisi ekonomi yang kurang baik. Meskipun pesantren tersebut menerapkan bisnis yang disebut Pesantren Entrepreneur, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam sistemnya, termasuk bagaimana pesantren tersebut mengelola aset. Maka dari itu, management asset dalam pesantren menjadi fokus penelitian yang hendak ditelaah oleh Adrian.
“Kesejahteraan pesantren merupakan hal yang penting diperhatikan, karena pesantren mengajarkan pengetahuan dasar tentang agama, moral, sikap, kemerdekaan, hubungan sosial dan kebiasaan baik lainnya,” kata Adrian.
Selepas sharing session mengenai pesantren di Jawa Barat, berlangsunglah sesi tanya jawab, dokumentasi bersama partisipan acara, dan penyerahan doorprize bagi penanya terbaik. Acara diakhiri dengan agenda berbuka puasa bersama yang berlangsung dengan hangat.