You can not connect the dots by looking upward. You can only do that by looking backward. Prakata tersebut membuka sesi guest lecture mata kuliah Business Model and Product Innovation SBM ITB pada Jumat (31/3) yang diisi oleh Dwi Cahyo Nugroho, Director of Customer Success Microsoft Indonesia.
Dwi mengawali presentasinya yang berjudul “The Quest to Build Tools, not Jewels” dengan cerita singkat masa lalu dan perjalanan karirnya hingga bisa berada pada posisinya saat ini. Ia ingin menanamkan pengertian kepada para mahasiswa bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup pasti saling berkaitan satu dengan yang lain. Hal tersebut baru dapat disadari jika kita merefleksikan perjalanan kita ke belakang.
Dwi menyampaikan Microsoft memiliki sebuah mission statement perusahaan yaitu, “To empower every person and organization on the planet to achieve more”. Menurutnya, sebuah mission statement bagi perusahaan sangatlah penting untuk menentukan arah perusahaan tersebut akan dibawa, yang selanjutnya akan diturunkan kepada setiap tujuan dari kegiatan operasional bisnis.
Di Microsoft sendiri, pengaplikasian mission statement tersebut Dwi sangat terasa dalam pemilihan talenta. Microsoft selalu mencari dan hanya merekrut kandidat yang memiliki willingness untuk memenuhi dampak. Dalam pembangunan produk selalu berusaha mengedepankan inklusivitas. Sehingga, yang dapat merasakan dampak dari yang dilakukan Microsoft tidak terbatas.
“Statistik menunjukkan bahwa inovasi yang sukses hanya ada 5%. Jadi untuk menjadi bagian dari 5% tersebut, it’s very important to fail fast, fail cheap dan segera come up dengan new other discoveries,” kata Dwi.
Ia menambahkan, walaupun dalam menginisiasi produk kita harus menjadi yang pertama untuk yakin terhadap produk yang dibuat, kita juga tidak boleh takut untuk mengakui dan meninggalkan sesuatu yang dirasa gagal, dan mencari hal baru lain yang lebih baik.
Dalam mendesain inovasi produknya, Microsoft sendiri selalu memastikan produknya sesuai dengan 4 nilai yang selalu dijadikan pedoman. Yaitu Make Bold Bets, Optimistic and Inclusive, Grounded in Trust, dan Executed at Scale. Nilai-nilai tersebut melekat pada setiap produk Microsoft, tidak terkecuali pada 4 proyek terbarunya yang sedang dalam pengembangan saat ini, yakni Project Natick, XBox Adaptive Controller, InnerEye, dan Quantum Computing.
Di akhir sesi, Dwi menutup presentasi dengan kembali memberikan wejangan kepada mahasiswa bahwa dalam memilih jalan hidup, selalu menjalani sesuatu yang “match your fulfillment”. Setiap orang memiliki pilihan yang berbeda terhadap hal tersebut. Jangan pernah merasa kalah, terlambat, bahkan gagal dengan pilihan hidup kalian.