Kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi merupakan salah satu ajang pencapaian tertinggi yang dapat dicapai mahasiswa. Tahun ini, mahasiswa SBM ITB angkatan 2023, Nathalie Maura Soetopo, maju mewakili ITB untuk bertarung di tingkat nasional. Ketika diwawancarai oleh Tim Marketing dan Komunikasi SBM ITB pada Selasa (18/4), rupanya Nathalie mengaku bahwa dirinya tidak pernah menargetkan menjadi mahasiswa berprestasi.
“Saya memang menyusun target yang ingin dicapai selama masa kuliah dan berusaha mengejar target-target tersebut, tapi menjadi mapres adalah satu hal yang tidak pernah saya rencanakan. Makanya, ketika pendaftaran untuk pemilihan mapres dibuka pun, awalnya saya tidak mendaftar,” tutur Nathalie. “Namun ternyata, nama saya diajukan oleh Program Studi untuk mengikuti pemilihan mapres. Tidak ada salahnya mencoba. Ternyata terpilih untuk merepresentasikan ITB.”
Proses seleksi di Pilmapres Nasional terdiri dari beberapa tahapan, termasuk pidato tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Menurut Nathalie, ia hanya memiliki satu hari untuk mempersiapkan pidato tersebut. Namun, kebiasaan berbicara dan presentasi dalam bahasa inggris selama di SBM membantunya menjadi lebih siap.
“Saya baru diberi pengumuman untuk pidato itu sehari sebelumnya, jadi harus berpikir cepat. Saya merasa terbantu karena selama di SBM, saya terbiasa pitching dan presentasi dalam bahasa inggris,” kata Nathalie. “Saya juga memilih SDG keenam karena dulu di mata kuliah EMS (Environmental Management System) pernah membahas, selain karena saya memang suka air terjun dan hobi diving.”
Pengalaman Nathalie sebagai moderator dan pembicara menjadi sebuah nilai tambah baginya dalam kompetisi ini. Awalnya, Nathalie merasa ragu karena memiliki pencapaian lomba yang lebih sedikit dibandingkan dengan mahasiswa lain. Namun, pemilihan mapres ternyata tidak hanya menilai seberapa banyak lomba yang pernah dimenangi, namun juga keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi.
“Selama ini, saya aktif sebagai MC dan moderator karena memang suka dan tertarik. Ternyata itu menjadi poin plus di pemilihan Mapres. Senang rasanya minat saya diapresiasi oleh pemilihan mapres ini,” tutur Nathalie.
Pengalaman Nathalie di bidang kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat juga membantunya menonjol sebagai kandidat. Terlebih karena selama di SBM, Nathalie telah menjalankan banyak proyek sebagai bagian dari kurikulum.
Salah satu pencapaian signifikan Nathalie yang berkontribusi besar dalam perjalanannya menjadi mapres adalah MEALTH, sebuah komunitas wellness yang membantu profesional muda dan mahasiswa mencapai kondisi sehat secara holistik. Nathalie menemukan bahwa banyak orang belum bisa memprioritaskan kesehatan dan well-being mereka, padahal itu mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
“Misalnya, banyak mahasiswa yang demi mengejar IPK bagus sampai lupa makan, sakit, bahkan merasa tertekan. Missing gap saat ini sebenernya adalah kita, si generasi muda yang tidak aware dengan kondisi kesehatan. Ini poin yang saya bawa ke seleksi mapres,” lanjut Nathalie.
Meskipun telah melalui berbagai proses seleksi, perjalanan Nathalie di Pilmapres masih panjang. Masih banyak tahap yang masih harus dilalui, mulai dari regional hingga final di tingkat nasional nanti. Walau tidak menargetkan diri untuk menjadi juara, Nathalie tetap fokus untuk melakukan yang terbaik dan memperoleh pengalaman positif melalui Pilmapres ini.
“Saya akan go with the flow. Kalau memang ini yang terbaik, pasti akan dibukakan jalannya,” kata Nathalie.
Bagi Nathalie, SBM ITB adalah sebuah platform yang dapat memberikan akses, koneksi, dan pembelajaran, yang semuanya tergantung pada seberapa besar diri motivasi seseorang untuk memaksimalkannya. Menurut Nathalie, daripada menargetkan diri untuk menjadi mapres, lebih penting untuk fokus pada pencapaian target yang ingin dicapai selama masa kuliah, serta aktif terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi yang sesuai dengan passion. Dengan memberikan yang terbaik dan memaksimalkan peluang yang ada, siapa tahu di suatu hari nanti, kita dapat meraih kesuksesan seperti Nathalie.