Ganesha Business Festival kembali mengadakan Business Exhibition yang berlokasikan di Trans Studio Mall Bandung pada 16-17 April 2023. Terbuka untuk publik, pameran bisnis ini merupakan ajang untuk mempromosikan bisnis-bisnis yang telah dibangun oleh mahasiswa SBM ITB dari berbagai jenjang dan jurusan. Total bisnis yang berpartisipasi dalam pameran ini berjumlah 144, yang mana terdiri dari bisnis-bisnis untuk mata kuliah Pengalaman Bisnis Terpadu (IBE), Bisnis Terpadu Asia (IBA), Pengantar Rekayasa dan Desain (PRD), Start-up Business Practice (SBP), maupun prototyping mahasiswa jurusan Kewirausahaan.
Saat pertama memasuki kawasan pameran, pengunjung disambut oleh poster-poster rancangan bisnis milik mahasiswa Bisnis Internasional SBM ITB. Selanjutnya, pengunjung dapat mengunjungi berbagai booth menarik, baik yang menawarkan produk maupun menyajikan prototipe rancangan produknya. Dari suplemen hewan peliharaan, ASI bubuk, hingga sabun berbentuk jajanan pasar, bisnis-bisnis yang dipamerkan di exhibition tahun ini sangatlah inovatif dan beragam.
Salah satu booth yang menampilkan prototipe produknya adalah Asstle, produk yang mengombinasikan asbak dan botol minum dengan tujuan untuk mendorong responsible smoking behavior. Selain menjadi asbak, produk ini pun memiliki keunggulan untuk menyedot asap rokok agar penggunanya tidak mengganggu orang sekitar dengan asap rokoknya.
“Sekarang, puntung rokok itu adalah sampah yang paling banyak dibuang sembarangan. Jadi, kita mau bikin orang-orang buang puntung rokoknya langsung ke [produk Asstle] daripada buang sembarangan,” ujar Alldyo Novan, anggota kelompok Asttle.
Tak hanya berisi booth-booth bisnis, Ganesha Business Festival Exhibition tahun ini pun diramaikan oleh berbagai macam acara, yaitu talkshow, demo memasak, dan penampilan musik oleh mahasiswa dan mahasiswi ITB dari berbagai fakultas. Pada hari pertama, bintang tamu yang diundang untuk acara talkshow merupakan Jehian Panangian Sijabat, CEO dari Mantappu Corp. Sementara itu, Icha Swavira, founder dan owner dari Lokasaji dan Awla Fajri Assalam, regional partnership account manager Samsung RnD Institute ikut meramaikan talkshow pada hari kedua.
Tak hanya memamerkan produknya, peserta exhibition pun melakukan pitching kepada konsultan bisnis dari Progressio Consulting Group pada hari pertama dan kedua acara. Delapan kelompok terpilih diberikan kesempatan untuk melakukan pitching terbuka di atas panggung yang dapat disaksikan oleh seluruh pengunjung pameran. Pemenang business pitching kali ini meliputi Manair dari IBE, Ramai dari PRD, Cody Kit dari SBP, dan Comvee dari Prototyping.
Setelah dua hari pameran berlangsung, banyak booth yang ramai diserbu pembeli, salah satunya adalah Gema Angin Laut. Lebih dikenal dengan nama Gemala, Gema Angin Laut menjual produk-produk fashion dengan kain nusantara, seperti vest, obi belt, kemeja, hingga scrunchies.
“Exhibitionnya seru banget karena ini pertama kali kita ngadain offline sales. Biasa online cuma bales chat customer langsung shipping, kalo ini bisa berekspresi sekaligus berkomunikasi langsung sama customer,” menurut Danny Lewi, CEO Gema Angin Laut, “overall, jadi lebih happy tiap liat customer puas beli produk Gemala.”