Bandung telah diakui sebagai kota kreatif kedua di Indonesia dalam jaringan United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sejak tahun 2015. Untuk mendalami perjalanan Bandung meraih peringkat tersebut, SBM ITB menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu dengan tema “Bandung: Pusat dan Kota Kreatif” yang disampaikan langsung oleh Focal Point Bandung City of Design, Dr. Dwinita Larasati, S. Sn., M.A. dalam mata kuliah Kewirausahaan Kreatif dan Budaya. Mata kuliah ini diselenggarakan untuk mahasiswa program studi Sarjana Kewirausahaan pada Rabu, 5 Juli 2023, di Gedung SBM ITB.

Dosen tamu sekaligus dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB tersebut menyampaikan Bandung tergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) bersama 300 kota lainnya di dunia. Misi UCCN mempromosikan kerja sama dengan kota-kota yang telah mengidentifikasi kreativitas sebagai faktor strategis untuk pembangunan kota yang berkelanjutan.

Sebagai Kota Desain Dunia, perjalanan Bandung dalam meraih predikat tersebut tidak luput dari 3 lingkaran utama potensi Bandung: People, Place, and Ideas. Ketiga aspek lingkaran potensi tersebut menyelesaikan masalah melalui metode design thinking, yaitu menarasikan desain sebagai cara berpikir, kreativitas sebagai jembatan kebijakan, dan prototyping sebagai solusi.

Bandung juga tergabung dalam Indonesia Creative Cities Network (ICCN). ICCN melalui 10 Prinsip Kota Kreatifnya menciptakan 11 Jurus Program Catha Ekadasa. Seluruh formula ini tidak lain untuk mewujudkan kota-kota kreatif di Indonesia melalui ekosistem ekonomi kreatif dengan memanfaatkan elemen masyarakat pentahelix.

Fungsi prinsip dan jurus tersebut kemudian diimplementasikan menjadi indeks kota kreatif di Indonesia, salah satu alat penentu kebijakan bagi pemerintah. Bila hasil indeks kota kreatifnya baik, efeknya berimbas pada pertambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Di akhir sesi, Tita, sapaan akrab Dr. Dwinita Larasati, S. Sn., M.A., menjawab pertanyaan kritis dari mahasiswa SBM ITB. Salah satu pertanyaan menarik datang dari Andreas, mengenai hal yang memotivasi untuk menjadikan Bandung sebagai kota kreatif.

“Inisiatif ini datang dari orang-orang yang punya sense of belonging dengan kota Bandung. Mulai dari masa kecil, berkarya, belajar, dan lain-lain. Inisiatornya pun memiliki komunitas sehingga memiliki kemampuan untuk menggerakkan komunitasnya untuk menjadikan kota Bandung lebih baik,” Jawab Tita.

Dr. Dwinita Larasati, S.Sn., M.A. menyampaikan Bandung tergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) bersama 300 kota lainnya di dunia dalam sesi kuliah tamu untuk untuk mahasiswa program studi Sarjana Kewirausahaan
Kontributor: Aliva Rachma Delia, MBA YP 67