Peserta International Virtual Course (IVC) SBM ITB 2023 mengunjungi Desa Cihampelas di Bandung Barat pada 11 Agustus 2023 dalam rangka community visit lintas budaya dan pemberdayaan masyarakat. Kunjungan ini tidak hanya memperkenalkan peserta pada permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh penduduk setempat–yang menjadi dampingan Bening Saguling Foundation–tetapi juga menekankan pada peserta tentang pentingnya pemberdayaan komunitas dan praktik berkelanjutan dalam menghadapi tantangan tersebut.
IVC adalah kegiatan yang diadakan oleh SBM ITB untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang lanskap bisnis kontemporer di Asia, dengan fokus pada Indonesia, kepada para mahasiswa dari 10 negara. Di tengah dampak pasca pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, kegiatan summer course ini menjadi platform menarik bagi mahasiswa internasional untuk mendapatkan wawasan tentang lingkungan bisnis dan manajemen di Indonesia, dan berpartisipasi pada diskusi global tentang isu keberlanjutan.
Saat tiba di lokasi, peserta yang berasal dari berbagai negara, seperti Maroko, Yaman, Kamboja, Meksiko, Kirgistan, Rwanda, Indonesia dan lain-lain, disambut secara hangat oleh Bening Saguling Foundation. Yayasan ini telah berdiri sejak 2014 dan aktif pada isu lingkungan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar sungai Citarum.
Dalam kunjungan, peserta terlibat dalam river clean up dan panen eceng gondok dari sungai untuk nantinya diolah menjadi kerajinan tangan. Aktivitas ini mencerminkan komitmen bersama dalam membersihkan sungai dan memanfaatkannya untuk diolah menjadi kerajinan. Peserta IVC juga ikut serta dalam persiapan Festival Citarum—acara tahunan yang diadakan oleh Bening Saguling Foundation untuk meningkatkan kepedulian terhadap sungai CItarum—yang akan diadakan esok harinya.
Indra Darmawan, Pendiri dan Ketua Bening Saguling Foundation, merespons positif semangat kolaboratif International Virtual Course dengan yayasan dan penduduk lokal. Indra berharap, sepulang dari kegiatan ini, peserta bisa kembali ke negara asal mereka dan dapat membawa pelajaran berharga dan tetap berkomitmen untuk melestarikan lingkungan.
Chengg, mahasiswi tingkat sarjana dari CamEd Business School Kamboja, mengaku senang dengan kegiatan di Cihampelas.
“Ini adalah hari terbaik bagi saya di antara keseluruhan program summer school ini,” kata Chengg. Ia takjub dengan keramahan penduduk lokal dan semangat kolaboratif mereka.
Salah satu peserta lain, Suhail, mahasiswa magister dari Universitas Putera Malaysia, menyatakan pentingnya kreativitas dan kontribusi terhadap masyarakat setelah mengikuti kegiatan di Desa Cihampelas ini. Ia menyampaikan.
“Tidak ada alasan untuk tidak kreatif dan memberikan kontribusi pada masyarakat. Lakukan apa yang kita bisa untuk berkontribusi pada masyarakat,” kata Suhail.
Prameshwara, fasilitator dan dosen dalam program ini, menjelaskan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mendorong peserta IVC menjadi agen perubahan dan menyadari potensi mereka menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Selain masuk dalam IVC, kegiatan ini juga merupakan bentuk komitmen SBM ITB dalam pengabdian kepada masyarakat dan upaya global untuk berkolaborasi menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.