Kelompok keahlian Decision Making and Strategic Negotiation (KK DMSN) SBM ITB menggelar Workshop Systems Thinking untuk membentuk karakter kepemimpinan kolaboratif dan adaptif bagi siswa SMA Pradita Dirgantara di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/8). Workshop kepemimpinan kolaboratif dan adaptif yang dikembangkan melalui keterampilan berpikir sistem (Systems Thinking) tersebut mengusung tema Systems Thinking for Entrepreneurship Program for K-12 (STEP K-12).
Workshop tersebut merupakan bentuk kegiatan rutin pengabdian kepada masyarakat SBM ITB sebagai kontribusi dalam implementasi Tridharma perguruan tinggi. Workshop Systems Thinking ini sejalan dengan misi SBM ITB untuk mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan bisnis dan manajemen. Workshop ini juga bertujuan membantu sekolah menyiapkan para siswa dengan kemampuan kepemimpinan kolaboratif sebelum menduduki jabatan pada organisasi-organisasi sekolah serta sebagai wujud dukungan kepada pemerintah Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang berkarakter kuat, inovatif dan berdaya saing.
“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan kepemimpinan kolaboratif siswa melalui pendekatan berpikir serba sistem untuk menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dan multi-sektor sebagaimana bidang keahlian KK DMSN,” ujar Ketua Kelompok Keahlian Decision Making and Strategic Negotiation (KK DMSN) SBM ITB Dr. Pri Hermawan.
Direktur Pengembangan & Peningkatan Kualitas Guru dan Kepala Sekolah SMA Pradita Dirgantara Dwi A. Yuliantoro, Ph.D. menyambut baik dan mendukung penuh workshop ini karena sejalan dengan kurikulum internasional SMA PD tentang Leadership, Management dan business performance. Kurikulum tersebut untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan global di masa depan.
Direktur Utama dan Pengembangan SMA PD Brigadir Jenderal Ari Presmena Tarigan juga menyambut baik workshop ini.
“Saya berharap agar workshop ini bisa rutin diadakan agar siswa dapat memiliki kemampuan kepemimpinan dan manajerial yang kolaboratif untuk menghasilkan pemimpin yang tidak hanya cerdas tapi juga mampu bekerja sama lintas sektoral nantinya,” ujar Ari.
Dalam workshop tersebut, Prof. Utomo Sarjono Putro mengenalkan pola berpikir serba sistem. Dia menekankan generasi muda harus berkolaborasi dalam organisasi untuk menjawab tantangan masa depan. Untuk itu generasi muda harus membentuk karakter kepemimpinan kolaboratif dan adaptif yang dapat dikembangkan melalui keterampilan berpikir serba sistem (Systems Thinking).
Untuk melatih kemampuan tersebut, dalam workshopnya SBM ITB tidak hanya memberikan presentasi, tetapi juga melalui praktek yang dikemas dengan permainan SODA. Dipimpin oleh Dr. Manahan Siallagan, permainan SODA atau “SODA GAME” diadopsi dari MIT Sloan Beer Game untuk melatih kemampuan siswa dalam berkolaborasi dan merancang strategi.
Melalui pendekatan experiential learning, para peserta workshop diminta untuk bermain dan merasakan langsung tantangan dalam memainkan permainan ini. Diharapkan para peserta mampu menemukan esensi dari permainan, bagaimana menghadapi masalah dan merumuskan strategi bersama peserta lainnya.
Ada 10 orang dalam rombongan KK DMSN yang terlibat dalam workshop ini. Mereka adalah Prof. Utomo Sarjono Putro, Dr Pri Hermawan, Dr Manahan Siallagan, Santi Novani, PhD, Shimaditya Nuraeni, Meditya Wasesa, PhD, Khrisna Ariyanto, Valid Hasyimi, Puteri Annisa, dan Tyas Larassati.