Mahasiswa program studi Manajemen angkatan 2025 SBM ITB mendapatkan kuliah umum dari Cladtek Group. Kuliah umum pada mata kuliah Sistem Manajemen Lingkungan tersebut berlangsung pada Jumat (21/7) di Auditorium Nemangkawi Labtek XIX Freeport SBM ITB, dan diisi oleh SVP People & Culture Cladtek Group Iban S. Safwan.
Dalam kuliah umum tersebut, Iban S Safwan membahas manfaat ESG (Environmental, Social, and Governance) bagi bisnis. ESG dapat menarik pelanggan baru, investor, dan pemberi pinjaman karena perusahaan yang berfokus pada praktik berkelanjutan menimbulkan daya tarik dan kepercayaan.
Praktik ESG juga membantu mengurangi risiko dan membangun ketahanan dalam menghadapi perubahan lingkungan dan sosial yang semakin kompleks. Iban menjelaskan bahwa perusahaan yang memprioritaskan aspek ESG cenderung lebih unggul secara historis dan memiliki kinerja keuangan yang lebih baik.
“ESG memberikan banyak peluang bagi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Praktik ESG yang baik menarik pelanggan baru, investor, dan pemberi pinjaman,” tambah Iban.
Tidak hanya meningkatkan bisnis, Iban menekankan betapa pentingnya ESG dalam menarik bakat dan meningkatkan loyalitas karyawan. Menurutnya, karyawan, yang kini banyak berisikan generasi muda semakin peduli dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Mereka tertarik bekerja untuk perusahaan yang memiliki komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat. Dengan menerapkan praktik ESG yang kuat, perusahaan dapat meningkatkan citra dan nilai merek mereka, serta meningkatkan kinerja keuangan secara berkelanjutan.
“Generasi muda semakin peduli dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Mereka tertarik bekerja untuk perusahaan yang memiliki komitmen terhadap lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Dalam konteks regulasi, pemerintah memiliki peran penting dalam membuat kebijakan yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Investor juga berperan besar dalam mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik ESG, karena perusahaan dengan kinerja ESG yang lebih baik memiliki potensi keuntungan jangka panjang yang lebih tinggi.
Menurut Iban, pelaku bisnis kini harus memperhatikan dampak lingkungannya karena perubahan iklim global harus diantisipasi. Konsentrasi gas rumah kaca mencapai level tertinggi dalam 2 juta tahun, menyebabkan suhu bumi meningkat sekitar 1,1 derajat celcius dibandingkan abad ke-19. Dampak perubahan iklim itu sangat serius, mulai dari kekeringan yang membuat kelangkaan air, kebakaran hebat, peningkatan permukaan laut, dan bencana alam lainnya.