Kelas Bisnis Modal Ventura Sarjana Kewirausahaan angkatan 2024 SBM ITB pada Jumat (15/9) kedatangan dosen tamu istimewa. Dia adalah Direktur Utama Amvesindo Institute, Rimawan Yasin.

Berlangsung di Gedung SBM ITB, Rimawan memaparkan topik “Cara Kerja Dana Modal Ventura”. Mata kuliah ini memang dimaksudkan untuk mempersiapkan lulusan program studi Sarjana Kewirausahaan sebagai pengusaha handal. Sebab bisnis usaha tidak terlepas dari pembiayaan.

Menurut Rimawan, struktur modal ventura di Indonesia terdiri mitra umum dan mitra terbatas. Perbedaan keduanya terletak pada tanggung jawabnya terhadap utang dan kewajiban.

Mitra umum berkewajiban penuh atas utang dan kewajiban investasi. Sementara mitra terbatas, sesuai namanya, memiliki kewajiban yang terbatas atas utang dan kewajiban pembiayaan.

Sumber pembiayaan didapat dari asuransi, dana pensiun pemerintan dan perusahaan, perusahaan besar, bank, dana pendidikan, dan lain sebagainya. Jumlah modal ventura di Indonesia masih kalah dengan Singapura. Kendalanya antara lain soal regulasi pajak dan hukum.

Menurut Rimawan, modal ventura menghasilkan pendapatan dari biaya manajemen sebesar 1,5%-2,5% per tahun dari dana komitmen, bunga tercatat sebesar 20%, dan penggantian biaya. Perjanjian dana modal ventura memiliki 2 konsep yang mengatur kemampuan berinvestasi dari waktu ke waktu. Salah satunya adalah periode komitmen, yang mengatur perjanjian mitra terbatas kepada modal ventura untuk menarik modal dan menyuntikkan dana selama 5 tahun pada perusahaan tertentu.

Lalu apa saja yang menjadi kriteria pendanaan usaha agar dapat dimodali oleh modal ventura? Banyak.

Namun menurut Rimawan, 70% penilaian terbesar dari seluruh kriteria terletak pada peluang pasar, tim yang kuat, dan teknologi atau solusi inovatif. Selain itu, Modal Ventura fokus pada usaha yang memiliki pertumbuhan laba bersih dan berfokus pada solusi yang ditawarkan.

Kontributor: Aliva Rachma Delia, MBA YP 67