The Greater Hub, organisasi inkubator bisnis di bawah SBM ITB, menyambut 366 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam program di Coaching Clinic UMKM Jawa Barat Batch 10. Pembukaan berlangsung di Amphitheatre 2 MBA Kampus ITB Bandung, 15/9. Program ini berhasil menarik UMKM dari 22 kota di seluruh Jawa Barat, dengan UMKM kuliner dan fashion mendominasi komposisi peserta.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Prof. Dr. Ir. Ignatius Pulung Nurprasetio, M.SME., Dekan SBM ITB, menyoroti pentingnya growth mindset bagi pengusaha UMKM.
“Melalui program ini, 366 UMKM ini harus saling mencari support dan resources,” imbuhnya. Kolaborasi, bukan kompetisi, adalah kunci untuk bertahan dalam iklim bisnis saat ini.
Program yang diadakan tiap semester ini berkolaborasi dengan Akseleraksi, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Rumah BUMN Bandung dalam memberikan wadah bagi UMKM se-Jawa Barat untuk meningkatkan kapasitas usaha dan daya saingnya. Menurut Dina Dellyana, Direktur The Greater Hub, Coaching Clinic UMKM didirikan dengan semangat memberikan dampak sosial, mengukuhkan peran SBM ITB dalam mengembangkan ekosistem perekonomian di Jawa Barat.
Coaching Clinic UMKM Jawa Barat Batch 10 akan dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat selama 18 September-30 November 2023 di ruang The Greater Hub MBA ITB Kampus Bandung. SBM ITB akan menyediakan 23 Mahasiswa MBA sebagai pelatih untuk membantu UMKM memecahkan permasalahan bisnis. Pengusaha-pengusaha terpilih akan mendapatkan 5 sesi konsultasi luring yang masing-masing berdurasi 30 menit.
Sebelum memulai sesi pelatihan, setiap pengusaha UMKM wajib mengisi penilaian perilaku. Penilaian tersebut akan mengukur tingkat bakat dan kualitas kepribadian peserta sebagai seorang pengusaha. Hasil penilaian perilaku akan memberikan pengetahuan mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki setiap peserta Coaching Clinic.
“Hasil tes ini akan menjadi pedoman para coach dalam menyediakan intervensi,” jelas Sonny Rustiadi, Ph.D., Ketua Program Studi Sarjana Kewirausahaan SBM ITB.
Coaching Clinic UMKM Jawa Barat Batch 10 merupakan batch pertama yang didukung Kementerian Koperasi dan UKM. Irwansyah Putra, Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Deputi Kewirausahaan Kemenkop UKM, mengumumkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM akan memberikan voucher produktif bagi UMKM dengan progres coaching terbaik.
“Voucher tersebut bisa digunakan untuk membayar daftar (sertifikasi) halal, membayar (jasa) designer, atau kegiatan produktif lainnya,” jelasnya. Voucher ini diharapkan menjadi motivasi tambahan bagi peserta untuk memanfaatkan Coaching Clinic secara maksimal.
Opening ceremony Coaching Clinic UMKM Jawa Barat Batch 10 sendiri menghadirkan Muhammad Shidiq, CFO brand fashion lokal Geoff Max, dan Iyus Ruslan, pendiri Restoran Cibiuk. Shidiq dan Iyus berbagi kisahnya dalam membangun sebuah brand.
Saat membangun Geoff Max, Shidiq memiliki fokus dalam menentukan target pasar. Anak muda Indonesia ingin sepatu dengan harga terjangkau namun unik dan trendi, maka Geoff Max memposisikan dirinya sebagai merek fashion dengan “harga murah tetapi tidak murahan.”
“Di bisnis harus mempunyai visi,” Shidiq menekankan pentingnya arah bisnis agar sebuah usaha bisa berkembang.
Sementara Iyus memulai Restoran Cibiuk pada tahun 1999 sebagai sebuah rumah makan kecil di Garut. Saat ini, ia memiliki 13 cabang Restoran Cibiuk di beberapa kota di Jawa Barat.
Iyus menunjukkan bahwa kunci memperbesar dan memperluas usaha adalah standarisasi kualitas. Pengunjung restoran memiliki ekspektasi kualitas makanan dan layanan yang seragam di semua cabang restoran. Iyus menghabiskan waktu 7 tahun dalam membangun sistem yang memastikan semua cabangnya memiliki standar yang sama di bidang tersebut. Hal lain yang dia tetapkan adalah standar keuangan, sebuah standar penting bagi perusahaan yang memiliki inventaris besar.
Peserta UMKM memiliki harapan yang besar terhadap program Coaching Clinic ini. Reini Sagita, misalnya, pemilik Nasi Kebuli Al-Gazhali yang saat ini beroperasi di salah satu mall food court di Bandung, berharap SBM ITB dapat membantunya menyiapkan sistem operasi dan standarisasi mutu produk.
“Saya mempunyai impian memiliki 20 cabang dalam 5 tahun,” ujarnya. “(Coaching Clinic) sangat membantu menjembatani UMKM dengan solusi bisnis yang sangat dibutuhkan.”