SBM ITB resmi memulai program mini SBM hasil kerjasama dengan PT Tangkas Cipta Optimal (TACO), (20/10). Kick off ditandai dengan penandatanganan kerja sama yang dihadiri oleh Dekan SBM ITB, Prof. Dr. Ir. Ignatius Pulung Nurprasetio, M. SME dan HR Vice President TACO Irwan Dewanto.
Ini adalah program pertama yang dilaksanakan oleh SBM ITB dengan antusiasme yang sangat tinggi. Ada 169 yang berpartisipasi, kemudian diseleksi menjadi 60 peserta yang akan mengikuti pembelajaran.
“Seleksi awalnya adminisitrasi berupa mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan. Dilanjutkan dengan seleksi profile test dari pihak TACO,” kata Tazkia dan Ariel, dua peserta yang lolos untuk mengikuti program ini.
Program Mini SBM ITB ini adalah sebuah kolaborasi program antara SBM ITB sebagai institusi pendidikan dengan PT Tangkas Cipta Optimal (TACO) sebagai industri yang menjadi partner kerjasama dengan SBM ITB. Program ini diluncurkan sebagai bagian dari kepedulian SBM ITB terhadap pendidikan yang inklusi serta bentuk kepedulian.
“Kami sebagai sekolah bisnis dengan akreditasi AACSB sedang menggalakkan program societal impact, bagaimana keberadaan kami dapat bermanfaat secara sosial bagi masyarakat. Khususnya bagi underprivilege community, sehingga mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan kesempatan kerja di perusahaan yang kompetitif,” kata Prof. Pulung.
Menurut Prof Pulung, ada dua poin yang dapat digarisbawahi dalam Mini SBM ini. Pertama, akan ada upgrading dari sisi peserta, kompetisi mereka dapat naik, posisi tawar dapat naik, sehingga dapat masuk ke pasar kerja dengan posisi yang relatif lebih baik dari segi ekonomi serta keterampilan. Yang kedua, adalah keberadaan mentor yang akan membantu proses pembelajaran menjadi lebih aktif.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas seluruh pihak, dan disini TACO ingin berkontribusi,” kata Irwan Dewanto.
Irwan menjelaskan kerjasama ini berawal dari diskusinya dengan Donald Crestofel Lantu, S.T, MBA, Ph. D, salah satu pengajar SBM ITB. TACO adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang solusi interior. Selama keberjalanan produksinya, TACO belum pernah memecat pegawainya selama pandemi serta seluruh operasionalnya menggunakan sumber daya lokal. Hal tersebut mencerminkan bahwa TACO memiliki komitmen yang baik secara internal dan eksternal.
Program ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 12 bulan, dengan 6 bulan belajar secara online dengan pengajar terbaik di SBM, dilanjutkan 6 bulan kesempatan magang bersama dengan TACO. Dalam prosesnya, kurikulum pembelajaran disusun bersama dengan kedua belah pihak agar sesuai dengan kebutuhan industri.
SBM ITB berharap kedepan ada lagi acara serupa dengan partner yang berbeda. Agar SBM ITB dapat memberikan akses pendidikan tinggi dan berkualitas kepada lebih banyak pihak.
“Kita bisa mencari partner lagi nantinya,” ucap Donald Lantu.