Di dunia yang dinamis saat ini, bidang kewirausahaan dan seni bercerita telah mengalami perpaduan yang signifikan. Nathalie Maura Soetopo, alumni SBM ITB, yang pernah menjadi Mahasiswa Berprestasi ITB 2023, membagikan wawasannya bagaimana seni berbicara, komunikasi persuasif, dan kekuatan bercerita memegang peranan kunci dalam kewirausahaan saat mengisi Artha Sandbox 2.0 pada Jumat (27/10) di Student Lounge Mahasiswa SBM ITB. Tidak hanya untuk mahasiswa kewirausahaan, acara juga dihadiri oleh mahasiswa desain produk dari Fakultas Seni dan Desain ITB.
Menurut Nathalie, kemampuan untuk menceritakan kisah yang menarik dan memikat adalah keterampilan penting bagi siapa pun yang ingin sukses di dunia wirausaha. Pentingnya bercerita dalam usaha didukung oleh statistik. Young Leaders for Indonesia mencatat, konten hanya menyumbang 7% dari komunikasi, sementara isyarat visual menyumbang 55% dan atribut penyampaian vokal menyumbang 38%. Oleh karena itu, menguasai seni bercerita dapat menjadi terobosan baru bagi para wirausaha.
Bagi Nathalie, penting untuk memahami audiens Anda. Pengusaha harus melakukan pemeriksaan latar belakang pada audiens target mereka untuk memahami kelemahan, preferensi, dan apa yang menarik mereka. Pengetahuan ini sangat berharga untuk menyusun cerita yang dapat diterima oleh penonton dan memicu koneksi. Dalam kata-katanya sendiri, Nathalie menyarankan agar wirausahawan harus jelas tentang apa yang mereka ingin diingat dan dipahami oleh audiensnya.
Nathalie memaparkan struktur untuk menyusun presentasi yang menarik. Menurutnya, presentasi yang dikonstruksi dengan baik terdiri dari tiga bagian utama. Pertama, pembukaan (kait). Pembukaannya harus menarik perhatian, meninggalkan kesan pertama yang kuat. Ini harus menarik dan, kadang-kadang, bahkan bertentangan dengan harapan penonton.
Kedua, masalah dan solusi. Pada bagian ini permasalahan dan solusinya disajikan secara jelas, meyakinkan, dan kompeten. Kuncinya adalah menjaga minat penonton sepanjang acara.
Terakhir ajakan bertindak dan catatan akhir. Penutupan harus memiliki ajakan bertindak (CTA) yang kuat, memastikan penonton meninggalkan sesuatu untuk diingat. Ini adalah kesempatan terakhir untuk memberikan kesan mendalam.
Selain itu, ia berbagi tips tambahan, seperti menyampaikan pesan dengan jelas, mengedit agar dapat dipahami, dan meminta masukan untuk meningkatkan proses bercerita. Nathalie menekankan bahwa, dalam seni pitching, dua pertiga efektivitas pitch diberikan kepada orang yang menyampaikannya. Ia menekankan beberapa faktor yang memainkan peran penting. Yaitu kepercayaan diri, kejujuran, kompeten, dan disukai.
Dalam pengalaman Nathalie, latihan menjadikan kemampuan sempurna. Dia menganjurkan latihan terus-menerus untuk meningkatkan keterampilan bercerita. Semakin banyak Anda berlatih, semakin percaya diri, kompeten, dan autentik Anda dalam menyampaikan pesan.
Wawasan dan tips praktis Nathalie dapat memberdayakan calon wirausahawan dan pendongeng untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka dengan lebih baik dan memikat audiens mereka. Seperti yang ditekankannya, seni bercerita adalah alat hebat yang dapat membuka pintu dan menciptakan dampak jangka panjang dalam lanskap bisnis yang kompetitif saat ini.