Puluhan mahasiswa internasional program pertukaran pelajar SBM ITB mengikuti perjalanan budaya ke Desa Parakan Ceuri, Purwakarta, pada Kamis (26/10). Bertujuan memperkenalkan budaya Sunda, selama di Parakan Ceuri, mahasiswa menyelami kehidupan pedesaan.
Lebih dari 70 mahasiswa, termasuk 39 mahasiswa internasional dari berbagai negara mengikuti perjalanan ini. Setibanya di Parakan Ceuri, mahasiswa langsung disambut oleh warga desa dengan camilan tradisional seperti singkong goreng, ubi goreng, jagung rebus, dan labu. Ada juga minuman tradisional seperti es cendol dan es cuing.
Semua orang mencoba makanan tersebut sambil menikmati suasana desa. Annisa, mahasiswa asing asal Prancis mengaku menemukan banyak hal selama kunjungant tersebut. “Ini pertama kalinya saya makan tahu goreng,” kata Annisa.
Setelah menikmati makanan, mahasiswa diminta untuk bergabung dengan tarian tradisional yang dibawakan oleh anak-anak desa. Mereka juga turun ke sawah untuk belajar cara membajak dan menumbuk padi. Mereka juga mencoba budaya “ngagobyag”, yaitu menangkap ikan di danau kecil dengan tangan kosong. Dupont, mahasiswa asing asal Prancis mengaku paling suka saat dirinya ikut belajar menanam padi. “Itu agak berlumpur. Bekerja seperti itu setiap hari adalah hal yang paling berani!”
Saat waktu berlalu, mereka semua istirahat makan siang di Saung Manglid dekat sawah. Suasana penuh kegembiraan terpancar dari mahasiswa internasional yang akan mencoba berbagai hidangan khas Indonesia.
Mahasiswa SBM ITB yang menjadi tandem mereka selama program dengan senang hati menjelaskan bahan-bahan makanan tersebut. Mahasiswa Indonesia dan asing saling berbicara tentang budaya di negara asal masing-masing. Itu adalah momen yang luar biasa.
Usai makan siang, mereka berjalan ke rumah pembuatan gula merah. Ada seorang wanita paruh baya yang membuatnya dan seorang pria paruh baya yang menjelaskan seluruh proses pembuatan gula merah.
Selanjutnya mahasiswa pergi mencicipi kopi UKM yang dipanen langsung dari tempat tersebut. Di sana mereka dijelaskan seluk-beluk kopi UKM hingga proses penyajian secangkir kopi.
“Saya harap Anda (mahasiswa) bersenang-senang hari ini karena saya pun bersenang-senang di sini. Saya melihat Anda menanam padi, menangkap ikan, dan berjalan-jalan. Saya harap ini hanya awal dari pengalaman baik Anda di SBM ITB dan saya secara resmi menyambut Anda di sekolah kami. Saya harap Anda akan memiliki semester yang luar biasa bersama kami,” kata Ira Fachira, Kepala Kantor Hubungan Internasional SBM ITB, menutup kunjungan tersebut.