Digital branding lebih berorientasi pada membangun identitas merek jangka panjang, nilai, dan estetika. Sementara digital marketing lebih berpusat pada promosi produk atau layanan dalam jangka pendek.
Keberadaan merek dalam pasar modern sangat penting untuk meningkatkan kesadaran merek (brand awareness). Dalam membangun merek itu, terutama merek di ranah digital, terdapat komponen kunci seperti situs web hingga penggunaan search engine optimation (SEO).
Irfan Rahdian, Digital Marketing Manager Auntie Anne’s, menjelaskan peran penting digital marketing tersebut saat mengisi kuliah tamu Digital Brand Development bertajuk “Pengembangan Merek Digital atau Digital Branding” di SBM ITB (17/11).
Menurut Irfan, merek telah bereovulsi dari tradisional ke digital. Banyak hal positif dari kemajuan era digital. Terutama buat start-up. Antara lain untuk pemerataan peluang mendapatkan customer, hemat biaya, mudahnya akses inovasi, dan selalu dituntut untuk beradaptasi. Irfan mengajukan contoh kampanye “Mulai Aja Dulu” dari Tokopedia, pengembangan merek digital start-up.
Dalam kampanye atau pemerekan digital, start-up sering “membakar uang”. Apakah start-up harus “membakar uang” untuk biaya pemasaran?
Menurut Irfan, semua itu tergantung pada bisnis model dan tujuan dari start-up itu sendiri. Jika start-up ingin terus bertahan, maka profit jauh lebih penting dibandingkan harus membakar uang secara gila-gilaan. Irfan berpesan untuk memprioritaskan pengeluaran dengan model zero-marketing budget yang bertujuan untuk meminimalkan pengeluaran di awal dan secara aktif mencari strategi yang hemat biaya.