Hastin Dumadi memperkenalkan Singapura sebagai negara dengan peluang bisnis yang besar. Kepala Departemen Ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura itu misalnya membandingkan durasi manggung band dan penyanyi internasional antara Indonesia dengan Singapura, antara lain Coldplay dan Taylor Swift.
Tahun depan, penyanyi besar Taylor Swift akan manggung di Singapura dalam tur albumnya selama 6 hari. Selain acara hiburan, Singapura juga menjadi salah satu negara yang berhasil mengorganisir acara olahraga internasional seperti Formula 1.
Hastin menjelaskan lansekap bisnis Singapura tersebut saat mengisi kuliah tamu Pengalaman Bisnis Integratif I bagi mahasiswa Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) pada Rabu (22/11). Sebanyak 120 mahasiswa yang sebelumnya sudah mengunjungi Singapura turut menghadiri kuliah tersebut. Di kuliah tersebut Hastin membawakan tema “Lingkungan Bisnis di Singapura dan Bagaimana Singapura Menghadapi Globalisasi”.
Menurut Hastin, secara demografis, porsi warga negara Singapura dalam total populasi negara itu hanya 60-an persen. Sisanya adalah penduduk tetap, pelajar dan pekerja asing. Itu menandakan banyak imigran datang ke Singapura untuk mencari peluang ekonomi.
Ekonomi Singapura mengandalkan sektor manufaktur, dan grosir dan eceran dengan persentase yang sama sebesar 19%. Disusul kemudian dengan sektor pelayanan bisnis sebesar 15%.
Singapura merupakan negara paling maju di Asia Tenggara. Mereka dinobatkan sebagai negara peringkat ketiga dunia dan pertama di Asia-Pasifik dengan pasar paling kompetitif oleh IMD World Competitiveness Center.
Pencapaian itu tak lepas dari visi negara yang ingin menyediakan banyak peluang. Indikatornya adalah melalui analisis lingkungan bisnis menggunakan faktor internal dan eksternal.
Singapura memiliki inisiatif Smart Nation dengan tujuan menciptakan solusi berbasis teknologi dengan 3 pilar utama: Eknomi Digital, Pemerintahan Digital, dan Masyarakat Digital. Hasil transformasi teknologinya dapat terlihat dari infrastruktur seperti bandara yang dimanfaatkan sebagai penghubung antar-negara dan meraih peringkat nomor 1 bandara terbaik di dunia selama 5 tahun berturut-turut.
Dapat disimpulkan, strategi Singapura sukses memanfaatkan globalisasi dan menciptakan lingkungan bisnis paling baik di antara negara lain adalah karena kemudahan berbisnis, sistem pajak yang menarik (rendah), banyak hibah dan inisiatif dari pemerintah, kumpulan tenaga kerja yang berkualitas, dan punya lokasi strategis dalam jaringan perdagangan dunia.