Sebagai respon Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang teknologi menghadapi kondisi volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA), mereka melakukan strategi pembaharuan bisnis (business renewals) dengan masuk pada bidang baru di luar kompetensi utamanya. Menariknya strategi ini dijalankan oleh beberapa perusahaan besar BUMN baik di sector energi, telekomunikasi, dan pertahanan. Management of Technology Laboratory, SBM ITB (MoT Lab SBM-ITB) merespon kondisi ini dengan mengadakan national webinar bertemakan “Technology-based Business Renewals of Established Firms” pada Rabu pagi tadi (6/12/2023) melalui platform daring zoom.
Webinar ini menghadirkan para top management di empat perusahaan BUMN yaitu Sigit P. Santosa, Sc.D (Direktur Technology and Development, PT Pindad), Oki Muraza, PhD (Senior Vice President Research, Technology, and Innovation, Pertamina), Prasetiyo Raharjo, MT. (Tribe Leader Innovation Management, Telkom Indonesia), dan Dr. Zainal Arifin (Executive Vice President of Renewable Energy, Perusahaan Listrik Negara (PLN)). Acara ini dimoderatori oleh Dedy Sushandoyo, PhD. (Dosen Senior di SBM-ITB dan juga peneliti di MoT Lab). Webinar ini dibuka oleh Dekan SBM-ITB, Prof. Pulung Nurprasetio dan juga Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK-ITB).
Sebagai pembicara pertama, Dr. Zainal Arifin dari PLN mengungkapkan bahwa business renewals yang dilakukan PLN melalui strategi eksploitasi dan eksplorasi yang dikelompokkan ke dalam empat bagian yaitu energy value provider, energy, home service provider, connected energy service, dan beyond energy. Satu contoh program yang dilakukan PLN adalah pembangunan Cirata PV Floating- 192 MW di Waduk Cirata Purwakarta Jawa Barat yang menjadi PLTS terbesar kedua di dunia.
Prasetiyo Raharjo, MT. dari Telkom Indonesia mengungkapkan bahwa Telkom Indonesia menerapkan tiga strategi sekaligus yaitu connectivity, platform, dan service. Satu program yang dijalankan Bernama Indigo yitu inkubasi startup eksternal perusahaan untuk sinergi dan mengembangkan valuasi. Telkom fokus pada penyiapan digital talent dan validasi teknologi.
“Karena VUCA ini kami mengembangkan bisnis model baru sehingga kami fokuskan pada penyiapan digital talent dan validasi teknologi” ungkap Prasetiyo Raharjo.
Oki Muraza, PhD. dari Pertamina dalam paparannya mengungkapkan bahwa Pertamina mengkombinasikan tiga strategi sekaligus yaitu mempertahankan kemandirian energi Indonesia, melancarkan sumber daya domestik untuk swasembada energi, dan transisi energi yang difokuskan pada net zero emission. Satu contoh yang sudah dijalankan Pertamina adalah melakukan R&D dalam pengembangan katalis merah putih untuk bio gasoline.
Sigit P. Santosa, Sc.D. dari Pindad mengungkapkan bahwa VUCA mendorong PT Pindad melakukan strategi tidak hanya menciptakan sesuatu yang baru, melainkan new value melalui hilirisasi dan komersialsiasi hasil penelitian. Ia mengungkapkan bahwa Pindad melakukan secara parallel strategi technology push dan market pull dengan berusaha untuk masuk ke detail design yang hasilkan multipler effect ekonomi hingga 12 kali. PT Pindad saat ini berhasil membuat kendaraan tempur dan juga taktis, di mana Maung 4 x 4 Merah Putih adalah produk terbaru yang dihasilkan.
“Inovasi bisnis itu tidak hanya menciptakan produk baru, melainkan juga value baru melalui strategi hilirisasi dan komersialisasi”, ungkap Sigit.
Acara ini ditutup oleh sambutan oleh Kepala MoT Lab SBM-ITB, Dr.rer.pol. Eko Agus Prasetio, MBA dengan terlebih dahulu dilakukan sesi tanya-jawab.