SBM ITB bersama PT LAPI ITB, resmi memulai Kajian Roadmap Pengembangan Enjiniring Pembangkit dan Energi Baru Terbarukan dalam Mendukung Net Zero Emission 2060 Indonesia, ditandai dengan Kick Off Meeting di Bandung pada Jumat (15/12). Tim LAPI ITB bersama SBM ITB akan menyusun kajian roadmap ini, yang akan diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, M.Eng.
Berdasarkan kontribusi penentuan nasional yang ditingkatkan (Enhanced Nationally Determined Contribution/NDC) tahun 2022, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 43,2% pada 2030 dibandingkan dengan skenario bisnis seperti biasa. Dalam upaya mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060, Indonesia merancang berbagai program, terutama di sektor energi.
Program-program ini fokus pada energi baru dan terbarukan seperti panel surya, pembangkit listrik berbasis air, dan biomassa. Data Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2021-2030 menunjukkan bahwa kapasitas pembangkit energi terbarukan yang ditambahkan hingga 2030 mencapai 20,9 GW, dengan komposisi terbesar dari hidro sebesar 10,3 GW.
Namun, berdasarkan data dari Dewan Energi Nasional tahun 2022, dari total potensi energi baru terbarukan sebesar 3.643 GW hingga 2021, hanya 11,6 GW yang telah diimplementasikan. Oleh karena itu, masih ada potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia.
Sebagai penyedia utama energi listrik di negara ini, PT PLN (Persero) memiliki peran strategis. Untuk mencapai NZE 2060. PLN perlu meningkatkan kesiapannya dalam aspek pendanaan, teknik, dan regulasi.
Divisi Manajemen Aset, Enjiniring, dan Sistem Manajemen Terintegrasi di PLN memiliki tugas krusial dalam merancang dan mengimplementasikan strategi ini. Roadmap di bidang enjiniring juga ditekankan sebagai instrumen kunci dalam mendukung transisi ke energi berkelanjutan di Indonesia. Tujuan dari kajian ini adalah tersedianya dokumen Roadmap Pengembangan Enjiniring di Bidang Pembangkit dan EBT Dalam Mendukung Net Zero Emission 2060.