Mahasiswa Manajemen SBM ITB angkatan 2024 peserta mata kuliah “Pemasaran Pariwisata dan Perhotelan” melakukan field trip tak biasa ke Wetland Park dan Sein Farm Cisurupan, Kamis (22/02). Di sana mereka melakukan obersvasi dan mencari data untuk tugas akhir semester terkait rencana pemasaran yang kreatif dan berkelanjutan.
“Hari ini aku excited, soalnya dikasih tahu kalau kita bakal explore Cisurupan,” ucap Vania Sarah, Mahasiswa Manajemen SBM ITB 2024. “Aku semangat buat melihat peluang dan potensi tourism di Cisurupan, apalagi bisa sambil belajar.”
Lurah Cisurupan, Misbakhudin, mengatakan Kelurahan Cisurupan merupakan salah satu kelurahan yang terletak paling timur selatan Kota Bandung. Luasnya 220,654 hektare. Sebagian besar dari lahan tersebut merupakan tanah milik pemerintah kota dan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, Kelurahan Cisurupan memiliki sangat banyak potensi dalam bidang pariwisata.
Tampak banyak kolam resapan air dalam perjalanan menuju taman besar di Wetland Park. Wetland Park awalnya difungsikan sebagai tempat resapan air. sebab daerah tersebut sering kena banjir. Wetland Park telah mengurangi banjir. Selain sebagai tempat resapan air, Wetland Park juga sudah menjadi tempat wisata. Ada banyak gazebo multifungsi sumbangan dari Komunitas Jarambah.
Di Wetland Park, mahasiswa diajak untuk menanam pohon cabai. Mereka diberikan semua perlengkapannya, seperti pot kecil, tanah, dan bibit cabai. Selama menanam, para mahasiswa tampak senang. Ini merupakan pengalaman yang menarik, diberi kesempatan untuk menanam cabai.
Mahasiswa selanjutnya melakukan observasi dengan mengambil foto dan video, serta menandai tempat-tempat yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Selain melakukan observasi, mahasiswa juga banyak mengabadikan momen di tempat yang sangat hijau tersebut.
Mahasiswa kemudian berjalan kaki menuju Sein Farm yang berada tidak terlalu jauh dari Wetland Park. Perjalanan yang ditempuh cukup menantang. Mahasiswa harus melewati turunan dan tanjakan yang cukup tajam. Namun, hal ini tidak mematahkan semangat mahasiswa untuk melakukan observasi dan mengumpulkan data demi tugas akhir semester nanti.
Kedatangan mahasiswa disambut hangat oleh para pengurus Sein Farm. Sein Farm singkatan dari Sekemala Integrated Farm. Segala bentuk pekerjaan pertanian atau peternakan terintegrasi satu sama lain agar terciptanya zero waste. Salah satu contoh integrated farming yang dilakukan adalah dengan menjadikan kotoran ayam sebagai pupuk kompos tanaman yang ada. Sein Farm memiliki beberapa peternakan, seperti ayam dan lele. Sein Farm juga memiliki kebun tanaman dan sayuran.
Sein Farm juga memiliki beberapa lokasi foto menggemaskan yang berlatar belakang sawah dan pepohonan hijau. Tempat-tempat tersebut ramai dikunjungi mahasiswa untuk mengabadikan momen bersama teman-teman.
Mahasiswa melanjutkan tugas utama mereka untuk melakukan observasi. Mereka mewawancarai petugas setempat dan mendokumentasikan berbagai peternakan yang ada di Sein Farm. Para mahasiswa merasa pengalaman ke Wetland Park dan Sein Farm Cisurupan ini tidak hanya menambah wawasan mereka, tetapi juga membuka mata mereka dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh tempat-tempat di Bandung.
“Ini adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, petualangan baru, alam, dan terhubung dengan alam,” ucap Cristobal Beetz Sanclemente, Mahasiswa Pertukaran Internasional SBM ITB.
“Aku tidak menyangka ada tempat seperti ini di Bandung. Sebenarnya tempat ini memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di masa depan,” ujar Rwayda, Mahasiswa Manajemen SBM ITB 2024.
“Ini menyadarkan saya betapa indahnya Bandung,” ujar Reyna Aszzura Rasyida, Mahasiswa Manajemen SBM ITB 2024.
Observasi dan data yang dikumpulkan akan menjadi bahan penting dalam pembuatan rencana pemasaran yang kreatif dan berkelanjutan untuk mengembangkan pariwisata di Cisurupan nanti. Pengalaman ini membuka mata mereka terhadap potensi wisata Bandung yang masih tersembunyi dan menumbuhkan semangat untuk berkontribusi dalam pengembangannya.