Risiko dalam sebuah proyek atau usaha merupakan hal yang tak terhindarkan dan menjadi kunci bagi pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi dan mengendalikannya demi kelancaran proyek. Hal ini menjadi fokus utama dalam kuliah tamu “Financial Management” kelas Executive MBA ITB, yang diisi oleh Prof. Dr. Techn. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., IPU., ASEAN.Eng. guru besar perencanaan transportasi Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, dan mantan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat, pada Sabtu (17/2).
Tak hanya dihadiri mahasiswa, kelas juga dihadiri oleh peserta dari korporasi, yaitu Hutama Karya dan Semen Padang. Mengusung tema “Manajemen Risiko Keuangan”, kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang cara mitigasi risiko keuangan secara langsung dari seorang ahli yang telah berpengalaman mengelola proyek-proyek strategis di Indonesia.
Profesor Danang dalam pemaparannya berjudul “Financial Risk Management in Infrastructure Investment: Toll Road Case Study”, fokus membahas pengelolaan risiko keuangan dalam investasi infrastruktur, khususnya jalan tol. Poin utamanya termasuk pengelolaan pertumbuhan, identifikasi kebutuhan investasi dan risiko proyek, serta manajemen keuangan.
Proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, menurut Danang, memerlukan pendanaan yang besar dengan jangka waktu investasi yang panjang. Sehingga manajemen risiko keuangan menjadi krusial. Ada peran pemerintah sebagai penanggung risiko utama dalam proyek-proyek strategis nasional. Termasuk dalam aspek pembangunan infrastruktur, pembebasan lahan, dan pengelolaan lebih lanjut.
“Membangun jalan tol merupakan proyek strategis yang membutuhkan banyak pendanaan dengan jangka waktu investasi yang panjang, sehingga manajemen risiko keuangannya harus sangat diperhatikan. Kondisi ini mengharuskan BPJT mencari cara yang kreatif sebagai solusi keuangan,” ungkap Danang.
Ada banyak pertanyaan tentang pengelolaan risiko keuangan dalam proyek. Mahasiswa juga menanyakan kasus-kasus yang dihadapi oleh Danang dalam pembangunan jalan tol. Kuliah dengan menghadirkan praktisi ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman tentang bisnis, tetapi juga menjadi wadah untuk menjalin koneksi antara dunia akademis dan praktisi, dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi tantangan di dunia bisnis dan industri di masa mendatang.