Alumni Magister Sains Manajemen (MSM ITB) Shifa Hustim Sahara, mengaku pengalaman berkuliah di SBM sangat berharga dalam kehidupannya saat ini. Ilmu dan pengalaman yang ia peroleh selama studi MSM sangat membantunya dalam mempersiapkan dirinya sebelum masuk ke suatu perusahaan. Menurut Shifa, melalui program MSM, dirinya dapat memiliki mindset yang lebih struktural pada ilmu market dan customer.

Shifa membagikan pengalaman tersebut dalam acara “Ngobrol Sore” yang digelar Ikatan Alumni Sains Manajemen SBM ITB pada Jumat (5/4). Acara ini digelar untuk memberi navigasi kehidupan setelah lulus kuliah bagi para mahasiswa yang masih studi. Selain Shifa, Ngobrol Sore kali ini diisi oleh Widya Nandini, alumni Doktoral Sains Manajemen (DSM) SBM ITB. 

Shifa kini menduduki posisi Marketing Management Trainee di Paragon Corp. Awalnya Shifa mengikuti program Vokraf x SBM ITB hasil kerjasama SBM ITB dengan Paragron Corp. Ketika Paragon menggelar open recruitment, Shifa langsung mengambil kesempatan tersebut.  

Adapun Widya kini menjadi asisten riset pada Universitas Bolton di Inggris. Sebelumnya Widya menjadi peneliti senior di Institut KPI dan Katadata Indonesia. 

Menurut Widya, program DSM memiliki banyak mata kuliah yang dapat mematangkan skill riset secara mendalam. Skill tersebut dimatangkan baik dalam bentuk praktik pada kebutuhan bisnis saat ini. 

Saat ini Widya sedang membantu 4 profesor di kampus. Widya juga membantu riset dan publikasi professor tersebut. 

Menurutnya, proses output DSM yang berupa publikasi dan pengalaman riset memiliki peran yang penting untuk pekerjaannya saat ini. Terutama pada penggunaan bahasa Inggris. Widya merasa terbantu dengan adanya penggunaan bahasa Inggris selama kuliah, yang membuatnya dapat beradaptasi dengan baik saat bekerja. 

Widya mendapatkan pekerjaannya saat ini ketika menemani suaminya yang sedang menempuh program PhD di University of Manchester. Widya mencari pekerjaan sebagai asisten riset atau postdoc di beberapa kampus. Setelah melalui beberapa kali proses pendaftaran dan interview, akhirnya pada bulan keenam Widya menetap di UK setelah mendapatkan pekerjaan di University of Bolton.

Menurut Widya, salah satu kunci utama dalam memperoleh pekerjaan yaitu adalah dengan memperjelas CV dan pengalaman agar benar-benar sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang dibutuhkan. Widya juga mengingatkan bahwa untuk tidak lupa memberikan bukti pada apa yang sudah ditulis di CV tersebut agar lebih meyakinkan. 

Menurut Shifa, mencari pekerjaan bisa dilakukan sebelum lulus kuliah. Cari perusahaan yang ingin dituju. Setelah itu buat mapping daftar perusahaan, catat persyaratannya, serta skill apa yang harus dikuasai. 

Tips lainnya, banyak belajar secara mandiri, mengikuti webinar maupun workshop sehingga dapat menunjang karir maupun jaringan. Ia juga menyarankan untuk membuat rencana agar lebih terarah.  

Tidak jauh beda dengan Shifa, Widya juga menyarankan untuk membuat rencana agar dapat mempercepat dan memudahkn proses pencarian pekerjaan menjelang kelulusan. Widya juga menambahkan untuk selalu berdoa dan berikhtiar secara maksimal. 

Kontributor: Afisindika Fadhilah, MSM 2023