Kunci kesuksesan startup adalah produk yang ditawarkan harus fit dengan market (product-market fit). Maksudnya produk atau jasa yang ditawarkan benar-benar memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pengguna. 

“Tidak ada gunanya memiliki tingkat kepuasan yang rendah atau NPS yang tinggi jika tingkat pengembalian juga rendah,” ujar kata Indra Gunawan, pendiri Bobobox, saat mengisi talkshow “Grebek Startup” yang diselenggarakan oleh SBM ITB berkolaborasi dengan IDENATION pada Rabu (8/5) di Bandung. Acara ini menampilkan sesi live pitching dan talkshow dengan mengusung tema “Start Paving the Way for Sustainable.”

Bobobox adalah startup yang menyediakan solusi akomodasi murah untuk traveler. Tiga produk mereka, Bobopod, Bobocabin dan Boboliving, mengusung produk penginapan yang hemat ruang dan energi.  

Sementara itu pendiri Bell Living Lab, Arka Irfani, mengsuung bisnis berkelanjutannya dengan mengembangkan bahan kulit sintetis melalui penggunaan limbah kopi. Menurut Arka, masih ada tantangan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang prinsip keberlanjutan. 

“Meskipun sudah ada kemajuan signifikan dalam teknologi dan kesempatan produksi, penggunaannya masih terbatas di kota-kota besar. Oleh karena itu, kita terus berkontribusi dengan menyampaikan pentingnya isu ini kepada masyarakat. Selain itu, perlu ada peningkatan regulasi dari pemerintah,” ucap Arka.

Usai talkshow, acara dilanjutkan dengan sesi live pitching dari lima perusahaan inovatif, termasuk 3D Print.Id, Lobsmart, Tiby, Britania Indonesia, dan Blok Kayu Modular. Sesi ini dimenangkan oleh 3D Print.id, sebuah startup yang menawarkan solusi untuk masalah mahalnya filamen untuk pencetakan 3D. Mereka mengembangkan extruder pallet yang memanfaatkan sampah bekas sebagai bahan baku yang berkelanjutan.

Acara menunjukkan peran vital startup dalam mendorong inovasi dan kemajuan teknologi di Indonesia. Keterlibatan langsung para pelaku startup dan dukungan yang berkelanjutan dari berbagai pihak akan menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi Indonesia yang maju dan berkelanjutan.

Kontributor: Hansen Marciano, Manajemen 2025