Menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan, akademis, dan keluarga adalah tantangan umum bagi mahasiswa pascasarjana. Tantang itu termasuk dialami oleh Dr. Venansius Bangun Nuswanto, MBA, alumni DSM ITB dan Dr. Maya Nabila, M.Si.

Kedua lulusan ITB ini mengakui bahwa tantangan dalam mendapatkan gelar doktor berat dan beragam. Tetapi mereka telah membuktikan bahwa penyelesaian gelar tepat waktu dapat dicapai dengan motivasi tinggi dan sistem pendukung yang kuat.

“Saya percaya pada campur tangan tuhan,” kata Bangun saat mengisi MSM-DSM Lounge Expert Sharing Series pada Kamis (30/5).  

Bandung sangat bersyukur atas dukungan yang diterimanya sepanjang perjalanan doktoralnya. Bangun mengaku bahwa istrinya menetapkan tenggat waktu baginya untuk menyelesaikan gelar. Dosen pembimbingnya secara teratur menagih perkembangan pengerjaan tesisnya.

Selain sistem pendukung, Bangun mengidentifikasi lima faktor kunci yang dapat membantu mahasiswa menyelesaikan gelar mereka. Diringkas dalam akronim ARISE, yaitu Awareness (Kesadaran), Resilience (Ketangguhan), Embracing Imperfection (Menerima Ketidaksempurnaan), Support System (Sistem Pendukung), dan Efficieny (Efisiensi). 

Kesadaran adalah pemahaman atas kemampuan dan keterbatasan diri. Ketangguhan mental dapat dilatih dengan menulis setiap hari, terlepas dari panjang pendeknya tulisan tersebut. Menerima ketidaksempurnaan berarti menerima kenyataan bahwa mahasiswa cukup memenuhi persyaratan kelulusan tanpa harus mengejar kesempurnaan. Dan terakhir, efisiensi dapat ditingkatkan dengan praktek menulis milestone dan alokasi waktu harian.

Sementara Maya berbagi perspektifnya tentang menjaga motivasi selama proses penulisan tesis. Ia menyarankan mahasiswa untuk memilih topik penelitian yang benar-benar menarik minat mereka dan meningkatkan kualitas tesis mereka dengan mata kuliah pilihan. Ketika menerbitkan tesis mereka sebagai artikel jurnal, Maya menekankan pentingnya membuat judul yang menarik dan jelas. 

“Pembaca harus mengerti apa isi artikel tersebut dari judulnya. Hal yang sama berlaku untuk abstrak,” katanya.

Maya juga menyarankan untuk meneliti lebih lanjut lingkup dan preferensi jurnal target. Jurnal sering kali memiliki batasan khusus pada topik yang mereka terbitkan dan mungkin lebih menyukai ekstensi dari topik yang diterbitkan sebelumnya daripada hal yang sama sekali baru.

Dr. Venansius Bangun Nuswanto dan Dr. Maya Nabila memberikan panduan berharga bagi mahasiswa pascasarjana yang berusaha untuk menyeimbangkan berbagai peran mereka dan menyelesaikan gelar mereka dengan sukses. Dengan pendekatan dan dukungan yang tepat, tantangan kehidupan pascasarjana dapat dikelola secara efektif.

Kontributor: Muhammad Lauda, MBA YP 69